TERSENYUMLAH
Sore itu aku baru saja sampai didepan gerbang rumahku. Belum sempat aku mengucap salam, tiba-tiba suamiku bilang “mah, tolong buatkan sambel buat makan malam”. Ingin rasanya kubanting semua tentengan dalam tanganku. Belum sampai kakiku melangkah kedalam rumah, belum usai penat yang kubawa dari tempat kerja, kini tugas lain sudah menanti. Tidak adakah kesempatanku untuk menarik nafas dalam-dalam, atau rehat sejenak. Agar raga ini bisa sedikit menikmati kata-kata indah ‘rumahku adalah surgaku’. Hampir setiap hari kondisi ini aku alami.
Pada awalnya memang terasa berat, bahkan jika kemarahan itu diluapkan, akan semakin jauh dari kata-kata impianku tentang ‘rumahku adalah surgaku’, yang ada emosi semakin memuncak dan energi terkuras habis namum pekerjaan rumah tak bisa kutunaikan. Perlahan aku mencoba memahami keadaan ini. Aku berfikir, meluapkan emosi bukanlah jalan keluar yang bijak. Malah semakin menanbah masalah.
Kini jika hal itu terjadi, aku akan tersenyum dan berkata “baiklah suamiku”, kemudian kucium tangannya, aku masuki rumahku yang indah ini dan kutunaikan tugasku. setelah semua selesai, aku akan membasuh tubuhku dengan air segar di kamar mandi. Malam ini aku pasti bisa menikmati kata-kata indah ‘rumahku adalah surgaku’
#Emositakmenyelesaikanmasalah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul BuEmosi naikin tensi
Good, inspiring ..... mau deh selalu tersenyum walau apapun yg terjadi
Makasih sista