Memerdekakan Guru dan Siswa

Bagaimana perasaan Anda jika mendengar bahwa nilai rapot siswa-siswa dari sekolah X jauh lebih bagus-bagus (tinggi) dibanding sekolah Anda? Misalnya nilai rapot minimal 90. Tak ada satu pun siswa dari sekolah X yang tinggal kelas. Padahal sekolah Anda nilai akreditasinya jauh lebih baik dan penilaian masyarakat terhadap sekolah Anda juga sedemikian baik. Singkat kata sekolah Anda jauh lebih favorit dibanding sekolah X.

Bagaimana jika ada wali murid protes agar sekolah Anda memberikan nilai rapot yang lebih tinggi dari pada sekolah X, dengan alasan berdasarkan kenyataan bahwa siswa disekolah Anda jauh lebih pandai dari pada siswa sekolah X. Alasan lain agar siswa Anda bisa bersaing dan bisa diterima atau mengikuti tes masuk sekolah favorit pada jenjang yang lebih tinggi yang mempersyaratkan nilai rapot.

Apakah sebagai guru Anda akan menerima usulan dari wali murid tersebut? Ataukah bersi kukuh akan memberikan nilai sesuai kemampuan siswa, minimal nilai KKM? Ataukah melakukan penilaian proses belajar siswa secara menyeluruh yaitu akademik dan karakter siswa, sehingga siswa sekolah Anda mendapat nilai rapot lebih tinggi dari sekolah X secara wajar?

Mari menjadi guru yang merdeka dengan melaksanakan kurikulum merdeka. Mari membuat siswa merdeka dalam belajar. Mari memerdekakan guru dan siswa. Merdeka dari apa? Dari segala sesuatu yang membelenggu siswa dan guru.