Esti Munafifah

Esti Munafifah. Mengajar IPA di MTsN 1Kota Blitar sejak tahun 1999 hingga sekarang....

Selengkapnya
Navigasi Web

Menulis untuk Prestasi Eksternal dan Internal

Menulis untuk Prestasi Eksternal dan Internal

Esti Munafifah

Kemampuan berliterasi merupakan salah satu kebutuhan penting bagi individu agar tetap survive di masa mendatang, dengan berbagai perubahannya. Literasi bisa diartikan kemampuan seseorang dalam memahami informasi yang sedang berkembang, dengan kritis.

Informasi dapat diperoleh seseorang dari berbagai media, misalnya media elektronik, tulisan pada kertas (koran, buku, selebaran, dll), dari mulut ke mulut, dan sebagainya. Informasi yang baik tentu informasinya berisi tentang kebenaran, mudah dipahami oleh pembaca, dan disampaikan dengan cara yang santun. Hal tersebut haruslah menjadi pedoman bagi seorang penulis. Jika informasi yang beredar berupa isu atau hoak yang tidak jelas kebenarannya, akan meresahkan masyarakat.

Semua aktifitas yang dilakukan seseorang pasti memerlukan pengorbanan. Demikian juga jika seseorang ingin melakukan literasi berupa aktifitas menulis. Awal mula memulai menulis mungkin dirasakan berat. Setidaknya begitulah yang penulis rasakan dulu. Banyak kendala yang dihadapi, misalnya sulit mencari ide, di tengah-tengah menulis terkendala macet ide, menghabiskan waktu cukup lama, serangan malas, dan lain sebagainya. Namun, jika semua kendala tersebut terkalahkan oleh niat, maka seseorang akan bisa memaksa diri untuk melakukannya.

Menulis bukanlah bakat, tetapi keterampilan. Oleh karena itu, jika seseorang ingin terampil menulis harus membutuhkan latihan. Semakin banyak latihan yang dilakukan, kualitas tulisan akan semakin bagus, dan aktifitas menulis menjadi sangat menyenangkan. Jika aktifitas menulis sudah berjalan, justru berbagai macam ide akan bermunculan. Kosa kata keluar dari pikiran menjadi larik-larik kalimat yang bermakna.

Banyak keuntungan yang diperoleh bagi seorang penulis. Diantaranya, bisa mengabadikan peristiwa yang dialami dan bisa menuangkan buah pikiran dengan perasaan merdeka. Banyaknya karya tulis yang dibuat seseorang bisa menjadi sebuah album kenangan. Tulisan akan abadi hingga akhir zaman dan gagasan penulis akan selalu dikenang.

Ketika menulis sudah mencandui diri, maka tulisan bisa menjadi obat penenang hati. Menulis bisa untuk mencurahkan perasaan yang tak tersampaikan, mencurahkan berbagai permasalahan yang sulit dipecahkan. Tidak perlu curhat pada orang lain yang barangkali tidak memberi solusi. Ketika seorang menulis untuk mencari solusi atas permasalahannya, pada saat itulah muncul keinginan untuk membaca berbagai literatur. Setelah membaca berbagai literatur maka berbagai macam solusi didapatkan dan pikiran akan mengerucut pada satu penyelesaian. Masalah terselesaikan dan pikiranpun menjadi tenang. Jadi kegemaran menulis tidak selalu diawali dengan gemar membaca, tapi bisa sebaliknya.

Membiasakan diri rajin menulis juga bisa menambah seseorang menjadi lebih percaya diri. Salah satu pengalaman penulis adalah, ketika penulis mendapat kepercayaan dari sekolah untuk mengikuti berbagai lomba kepenulisan, maka rasa percaya diri itu muncul sehingga berani untuk mengikutinya. Ini adalah hal yang sangat penulis rasakan dibandingkan dengan ketika sebelum membiasakan diri untuk menulis. Alhamdulillah beberapa lomba menulis berhasil penulis menangkan meskipun masih dalam lingkup kecil, misalnya lomba naskah pendek Kota Blitar, lomba menulis strategi pembelajaran, lomba menulis bulanan di Media Guru, lomba menulis puisi, dan juga cerpen. Bagi penulis, itu salah satu prestasi eksternal yang sebelumnya tak pernah terpikirkan, karena penulis berlatar pendidikan Kimia.

Bagi penulis, ikut dalam perlombaan itu bukan tentang menang atau kalah. Tapi menuliskan kebenaran, menginspirasi orang lain, dan mengajak dalam kebaikan, adalah hal yang jauh lebih penting. Prestasi eksternal itu bagus, tapi prestasi internal itu juga lebih penting, yaitu prestasi untuk menang melawan hawa nafsu. Misalnya, semangat melawan rasa malas untuk melakukan dan berbagi kebaikan dalam bentuk apa pun, termasuk dalam bentuk tulisan. Prestasi internal membuat seseorang merasa bahagia dan tenang dalam menjalani hidupnya, sedangkan prestasi eksternal itu bonusnya. Kedua prestasi itu karunia dari Yang Maha Kuasa.

Jika sudah demikian menulis bukan saja menjadi candu, tapi akan tumbuh rasa cinta literasi. Dengan menulis akan banyak membawa prestasi. Bukan hanya prestasi duniawi tapi juga akhirati. Salam literasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post