#Tantangan hari kelima

Hari ini genap satu minggu siswa belajar di rumah. Berdasarkan Edaran Bupati, selama libur siswa diharapkan tetap belajar dari rumah. Materi pembelajaran disampaikan secara online. Edaran dikuatkan dengan instruksi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang berisi intruksi pembelajaran online.

Di SMPN 1 Singorojo, edaran Bupati dan instruksi Dinas Pendidikan sebenarnya bukan masalah berarti,karena sejak awal guru sudah dipersiapkan membuat materi berbasis web dan penilaian berbasis Android.

Masalah terjadi justru karena kebijakan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang tidak sejalan. Sejak awal hal itu sudah dirasakan oleh para guru di daerah. Sekalipun begitu para guru di daerah tetap dan telah siap melaksanakan kebijakan pemerintah daerah masing-masing.

Keberadaan siswa selama libur dipastikan tetap mendapatkan layanan belajar sebagaimana biasa ketika mereka di sekolah. Mengingat jangkauan yang luas dan jarak yang jauh pembelajaran disarankan untuk dilaksanakan secara daring (online). Menyikapai hal itu sekolah sudah menyiapkan materi bahkan tugas secara daring. Tetapi lagi-lagi terjadi benturan sehingga banyak guru yang gamang menghadapi situasi yang demikian.

Beberapa orang menganggap pembelajaran secara daring membebani siswa terutama karena tidak semua siswa memiliki HP. Terlebih setelah munculnya instruksi dari gubernur bahwa guru diminta menyampaian materi tentang Covid 2019 dan cara pencegahannya. Sebagian yang lainnya menganggap pembelajaran secara daring sangat penting guna menghadapi ujian sekolah dan UNBK yang sudah semakin dekat.

Polemik dan hiruk pikuk tentang pembelajaran daring inilah yang membuat guru gamang. Banyak guru yang bertanya kepada kepala sekolah tentang bagaimana menyikapi polemik yang berkembang dan cukup membingungkan mereka. Mengingat guru di daerah terutama di SD dan SMP masuk ASN daerah, maka mereka tetap harus mengikuti kebijakan yang ada di daerahnya masing-masing. Hal ini perlu diterapkan agar guru merasa nyaman dalam bekerja.