Esti Setyorini

Alhamdulillah, selama dua hari saya mengikuti sagusabu MKKS SMP Kabupaten SMP Batang. Banyak pengalaman saya peroleh, mulai jenis tulisan, cara cek plagiasi, ca...

Selengkapnya
Navigasi Web

Memasuki Dunia Anak

#Tagur 365 Harike-19

Sehari kemarin aku ke sekolah bersama cucu. Ini kali pertama aku mengajak cucuku ke sekolah, sesuatu yang di luar kebiasaanku.

Di rumah ayahnya sedang menyelesaikan pesanan catering hari itu. Ibunya sedang melaksanakan tugas menjadi panitia lomba. Daripada ditinggal di rumah, mengganggu penyelasaian pesanan catering, maka cucuku sengaja aku ajak. Kebetulan di sekolah juga tidak ada kegiatan yang menyita aktivitasku.

Setelah memasuki ruangan Kepala Sekolah segera kunyalakan laptop dan kulakukan monitoring pembelajaran. Kegiatan monitoring ini rutin menjadi pekerjaanku tiap hari. Di sela-sela monitoring aku menandatangani surat-surat yang sudah mendapat disposisi. Sebentar-sebentar kutengok juga cucuku.

Setelah semua tugasku selesai aku menyempatkan diri menyapa teman -teman yang melaksanakan tugas piket hari itu. Tidak banyak yang hadir pada hari Sabtu, karena rekan-rekan banyak yang malaksanakan pekeejaan dari rumah, pasca menjalani swab, sebagai dampak isu klaster takziyah.

Karena tidak ada yangbharus kukerjakan lagi, aku mengajak xucu beekeliling lingkungan sekolah. Sasaran pertama adalah lingkungan taman sekolah dan sarana pembelajaran di luar kelas.

Sesampai di taman cucuku berisaha naik ke atas catwalk, semacam panggung pementasan jika ada pergeratan busana. Sampai di tengah dia mengangkat tangan tanda memberi penghormatan. Kuamati tingkahnya yang lucu.bKarena dia mengangkat tangan seperti memberikannpengjormatan akupun menirukan gerakannya. Merasa tindakannya direspon dia terlihat sangat girang.

Karena ditaman sangat panas, dia segera kuajak masuk ruangan tetapi menolak. Akhirnya akulah yang harus mengalah. Tidak berhenti sampai di situ, selanjutnya dia menuntaskan kegemaran bermainnya.

Kali ini dia mengajakku melempar gelas aqua kosong dengan batu warna-warni dari depan kelas. Setiap lemparannya mengenai gelas dia akan bertepuk tangan dan beteriak kegirangan. Apalagi jika melihat lemparanku meleset teriakannya semakin kencang. batu-batu yang telah dilemparpun juga dipunguti sendiri di bawah terik matahari. Suatu saat lemparannya meleset, tetapi dia menyanyi-nyanyi merayakan kekalahannya dengan meneriakkan yel-yel hore aku kalah.

Begitulah jiwa kanak-kanak. Mereka masih polos. Jika kita ingin menyenangkan hatinya cukup satu hal yang perlu kita lakukan yaitu memasuki dunia mereka.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post