Esti Setyorini

Alhamdulillah, selama dua hari saya mengikuti sagusabu MKKS SMP Kabupaten SMP Batang. Banyak pengalaman saya peroleh, mulai jenis tulisan, cara cek plagiasi, ca...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pengembangan Musholla Sekolah

#Tantangan hari keduapuluh dua

Sejak 2 tahun yang lalu dari proses pelaksanaan PPDB yang dilakukan oleh sekolah, khususnya sekolah negeri banyak mengalami kekurangan siswa. Dari 50 sekolah negeri tingkat SMP di Kabupaten Kendal, tercatat 24 sekolah mengalami kekurangan siswa pada tahun 2018/2019 dan 10 sekolah pada tahun 2019/1020. Tren kenaikan jumlah siswa dialami oleh hampir semua MTs baik negeri maupun swasta.

Ada fenomena wali siswa lebih percaya menyerahkan pendidikan anaknya kepada sekolah yang berbasis agama terutama Islam dan melaksanakan boarding school. Fenomena ini sebenarnya sudah berlangsung beberapa tahun. Hal ini jelas berdampak teeutama bagi sekolah negeri. Oleh karena iru jika sekolah negeri menginginkan eksistensinya tetap terjaga, sudah selayaknya segera berbenah.

Sekalipun sekolah kami bukan termasuk sekolah yang terdampak fenomena tersebut, kami berpikir bahwa sekolah harus berbenah. Ada beberapa hal yang harus dibenahi berkaitan dengan tren sekolah saat ini. Yang utama adalah berhubungan dengan penguatan karakter, yang yaitu masalah religi. Jika penanaman nilai-nilai religi yang dilakukan di MTs lebih dominan, maka setidaknya sekolah kami juga lebih intensif dalam melakukan pengembangan nilai-nilai religi. Meskipun pengembangan nilai-nilai religi si sekolah negeri tidak seoptimal di MTs karena keterikatan dalam pelaksanaan kurikulum, paling tidak sudah ada upaya yang intensif untuk mewujudkan pengembangan nilai religi di sekolah.

Sasaran peningkatan nilai religi adalah masalah ibadah. Selama ini masalah ibadah di sekolah belum dilakukan secara intensif. Siswa memang setiap pekan dijadwal untuk melaksanakan sholat dluhur berjamaah, tetapi secara parsial per kelas dan frekuensinya sangat rendah. Bisa dibayangkan jika sekolah memiliki jumlah siswa sekitar 600, pelaksanaan sholat berjamaah digilir terus berapa kali frekuensi mereka melaksanakan sholat dalam sepekan. Demikian juga masalah kemampuan baca tulis Alquran. Kegiatan ini hanya diberlakukan untuk siswa yang berminat saja. Akibatnya banyak siswa yang sampai pada saat mengikuti ujian akhir belum dapat membaca Alquran dan melaksanakan sholat secara tertib dan benar. Terlebih selama di rumah orang tua mereka juga jarang mengajarkan hal tersebut kepada anaknya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut sekolah memutuskaan untuk menambah frekuensi dan meningkatkan intensitas pengembangan nilai-nilai religi kepada siswa.

Bentuk kegiatan yang dipilih ada 3 macam. Pertama, melaksanakan sholat berjamaah massal untuk seluruh warga sekolah, termasuk guru dan karyawan. Kedua melaksanakan sholat Jumat setiap hari Jumat di sekolah bagi siswa putra, dan sholat dluhur berjamaah bagi siswa puteri. Kegiatan baca tulis Alquran diwajibkan bagi semua siswa muslim dengan bimbingan semua guru yang muslim dan muslimah.

Pada tahap awal mengingat daya tampung mushola sangat terbatas, kegiatan jamaah dibagi menjadi dua. Siswa putra melaksanakan di Mushola sedang siswa putri di ruang keterampilan. Imam sholat adalah guru putra untuk sholah jamaah pada hari-hari biasa. Sedangkan pada hari jumat, imam sholat jumat guru putra dan imam sholah dluhur guru puteri.

Bagi siswa non muslim mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu melaksanakan ibadah dibawah bimbingan guru yang seiman. Dengan demikian tidak ada diskriminasi bagi siswa non muslim. Untuk meningkatkan intensitas ibadah pada tahun 2019/2020 sekolah melaksanakan program pengembangan mushola. Program ini bertujuan agar sholat berjamaah dapat dilakukan secara bersama untuk seluruh warga sekolah.Tentu saja pelaksanaannya diaesuaikan dengan syariat.

Pembangunan mushola masa awalnya diperkirakan menghabiskan dana sekitar 150 juta rupiah. Dalam perkembangannya ternyata mengalami pembengkakan hingga mencapai 400 juta rupiah. Pembengkakan terjadi karena ada bagian musholla yang pada awalnya tidak termasuk yang akan dikembangkan, pada akhirnya menjadi bagian ikut dikembangkan karena kondisi yang sudah sangat rapuh.

Sumber danabyang digunakan untuk pengembangan mushola berasal dari infak guru, karyawan dan siswa; dan dari komite. Sumber dana dari komite belum bisa memenuhi target karena dampak merebaknya Covid 19.

Guna memenuhi kekurangan dana yang ada sekolah bersama komite mengetuk hati alumni untuk berpartisipasi dengan memberikan sumbangan pengembangan mushola. Alhamdulillah respon para alumni sangat antusias. Disamping alumni sekolah juga mengajukan ke Baznas Kabupaten. Walaupun dana yang terkumpul belum bisa menutup biaya yang diperlukan, tetapi kami semua optimis semua biaya akan tertutup setelah pembangunan mushola selesai. Keyakinan kami dilandasi beberapa pengalaman tentang pembangunan mushola umumnya beres. Saat ini pembangunan mushola sudah mencapi 90 %. Yang penting panitia dan seluruh warga sekolah sudah berdoa san ikhtiar, selebihnya kita harus bertawakal.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post