#Hari Kedua

Sejak dua hari yang lalu, cucu saya terlihat lesu, tidak lincah seperti biasanya. Kulihat dari aktivitasnya cenderung kurang gesit. Di samping itu juga selera makannya kurang. Wajahnya kelihatan tirus. Sejak pagi saya hanya sempat ketemu sebentar. Sepulang dari kantor dia sedang tidur. Hampir seharian tidak sempat melihatnya. Bangun tidur sudah sore, kebetulan sore itu bersamaan dengan keluarga melaksanakan silaturohmi,sehingga praktis belum bisa melihat kondisinya.

Pada saat keluarga adik bersilaturohmi cucuku baru keluar. Kupegang dahinya, memang agak panas. Orang tuanya kuminta membawa ke dokter, tetapi tidak bersedia karena khawatir dikaitkan dengan Corona. Walaupun sudah kuberikan saran tetap tidak mau membawanya ke dokter. Alasan lainnya karena sudah punya obat yang biasa diberikan kalau anak menderita influenza.Obat diberikan, tetapi dengan berbagai cara cucuku menolak. Obat tidak bisa tertelan. Akhirnya aku turun tangan. Kubuat ramuan sebisaku. Kuambil 3 isung bawang merah dan kuhaluskan. Kububuhi bawang merah halus dengan beberapa tetes minyak kayu putih. Selanjutnya cucuku kuminta tengkurap. Karena pakaiannya tidak boleh dilepas maka pakaian hanya kusingkapkan dan bawang merah yang sudah tercampur dengan minyak kayu putih kuusapkan ke seluruh tubuh sampai kaki sambil kupijit. Pada saat kuminta membalikkan badan dia kembali menolak, akhirnya badan bagian depan hanya kuoles sekenanya. Beberapa saat ia mulai tertidur. Ternyata tidurnya sangat nyenyak karena sampai pukul 05.00 pagi hanya bangun sekali untuk minta susu. Itulah pertolongan pertama yang perlu dberikan di rumah.