Ramainya Rumah dengan Hadirnya Cucu.
# Tantangan Hari Ketujuh
Sejak pagi selepas sholat subuh, dua orang cucuku dari anak pertama datang ke rumah. Rumah mereka memang tidak begitu jauh dari rumah kami. Kurang lebih berjarak 150 meter. Jika mereka berkeinginan datang ke rumah karena ingin bertemu adiknya (cucu saya dari anak ketiga) mereka langsung saja datang kerumah.Kadang mereka tidak minta izin terlebih dahulu kepada orang tuanya ketika datang ke rumah kami. Ini yang menyebabkan kedua orang tua dengan kami selalu khawatir, mengingat rumah mereka di pinggir jalan raya.
Jika sudah sampai ke rumah kami, ada saja tingkah mereka yang lucu dan menggemaskan. Tingkah laku yang membuat kami selalu rindu untuk bertemu mereka. Kadang tingkah mereka juga menyebabkan kami merasa khawatir. Bagaimana tidak jika mereka melakukan hal yang membahayakan tanpa pengawasan, terutama cucu yang paling kecil yang baru berusia 2 tahun.
Pernah suatu ketika kakak-kakaknya mengajak koprol, si kecil inipun juga ikut-ikutan koprol. Jika kakaknya mengajak bermain di jalan depan rumah diapun juga mengikutinya. Padahal jalan depan rumah sangat ramai oleh lalu lalang kendaraan dan mobil sementara itu tidak ada yang mengawasi perilaku mereka. Kami memang tidak memiliki pembantu di rumah. Inilah yang sering membuat kami khawatir sehingga kami harus memberi proteksi ekstra bagi mereka. Belum lagi kalau mereka melakukan tindakan yang menurut orang dewasa tidak pada tempatnya. Seperti misalnya jika cucu saya terkecil menemukan alat tulis atau cat dan semacamnya, dengan gembira dia akan melukis di seluruh dinding rumah yang berada dalam jangkauannya. Kami menganggap itu hal yang wajar bagi anak. Tetapi kadang orang tuanya sendiri yang menganggap perilaku seperti itu adalah kenakalan anak yang tidak bisa diberi toleransi. Akhirnya kami kakek neneknya yang harus turun tangan menasihati orang tuanya. Bukan untuk memanjakan anak-anak tetapi memaklumi dan berusaha memasuki dunia mereka. Agar mereka merasa nyaman dalam bermain. Begitulah cara orang tua dalam bersikap. Harus selalu memiliki toleransi baik terhadap anak maupun cucu kita agar semuanya merasa aman dan nyaman.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar