Estu Pitarto

TETAP BERSEMANGAT DAN TERUS BERKARYA, adalah moto hidupnya. Lelaki idaman istrinya yang lahir di Batang, 3 Juli 1982 ini menamatkan studi S1 di IKIP Vetera...

Selengkapnya
Navigasi Web
Terus Bergerak Tinggalkan Jejak Berliterasi

Terus Bergerak Tinggalkan Jejak Berliterasi

Salah satu ciri hidup ialah bergerak. Menghidupkan literasi tentu saja membutuhkan sebuah gerakan yang diejawantahkan dalam sebuah aksi nyata. Sebuah gerakan dibutuhkan komitmen dan kesadaran untuk terus memperjuangkannya hingga mencapai hasil maksimal. Tanggal 2 Mei 2016, Bupati Kabupaten Semarang mencanangkan Kabupaten Semarang sebagai Kabupaten literasi. Sejak pencanangan ini, Pemerintah Kabupaten Semarang terus bergerak dengan menyelenggarakan pameran literasi yang diikuti oleh sekolah baik SD maupun SMP. Rupanya pameran ini memantik sekolah untuk melakukan gerakan-gerakan literasi agar hasil yang dilakukan dapat dipajang saat pameran. Kami yang berada di kecamatan Ungaran Barat tentu saja antusias menyambut upaya ini dengan menjadi salah satu peserta pameran.

Awalnya kami tidak tahu apa saja yang harus kami pamerkan. Pada saat itu kami hanya mengumpulkan beragam karya tulis baik dari siswa maupun guru. Beragam bentuk karya siswa seperti kliping, karya tulis siswa yang dijilid serta karya guru berupa PTK kami pamerkan di sana. Meskipun pada akhirnya stand kami belum terpiih sebagai stand terbaik akan tetapi kami mendapatkan pemahaman dan pengalaman dari berbagai stand masing-masing kecamatan.

Pada tahun 2017, rupanya Pemerintah Kabupaten Semarang kembali menyelenggarakan pameran literasi kali kedua. Kesempatan ini kami gunakan untuk menampilkan sesuatu yang berbeda dari pameran sebelumnya. Konsep yang kami tawarkan sangat sederhana yakni mengalihrupa karya siswa dan guru. Pada tahun 2016 karya siswa berupa kumpulan teks yang dijilid dengan ukuran folio, kami alih rupakan dalam bentuk buku bacaan dengan ukuran A5 atau 14 x 21 cm. Sampul kami perbaiki, dari sekadar kertas sampul satu warna, kami coba alih rupakan dengan membuat desain sampul yang cukup menarik. Kami berharap, bentuk karya ini mampu menarik para siswa sejak dari melihat sampul hingga membaca isinya kemudian. Kami bersyukur, konsep sederhana ini akhirnya menjadi salah satu faktor kemenangan stand Ungaran Barat sebagai stand literasi terbaik 1.

Pemerintah Kabupaten Semarang rupanya benar-benar serius mengawal gerakan literasi ini. Pada tahun 2018 kembali dibuka perhelatan pameran literasi. Hal ini bertujuan untuk melihat perkembangan gerakan literasi di sekolah selama satu tahun terakhir. Pada pameran literasi tahun ini, kami mencoba melakukan satu langkah lebih maju dari tahun kemarin. Tema yang kami usung saat itu ialah “Writerpreneur”. Konsep writerpreneur ini kami luncurkan dengan harapan menjadi salah satu motivasi bagi guru dan siswa untuk produktif menulis buku. Selain praktik literasi baca-tulis, konsep writerpreneur juga mewujudkan praktik literasi finansial.

Kami mulai memberanikan diri menerbitkan buku secara mandiri, baik buku karya siswa maupun guru. Buku-buku yang telah kami alih rupakan pada tahun lalu, kami sempurnakan. Selain itu, kami juga menghimpun para siswa dan guru yang telah memiliki buku. Karya-karya tersebut kami tawarkan layaknya toko buku pada saat pameran. Para pengunjung antusias dengan apa yang kami pajang di stand pameran kecamatan Ungaran Barat. Kami bersyukur, pada tahun 2018 stand Kecamatan Ungaran Barat kembali meraih juara 1. Bahagia dan gembira tentunya dirasakan oleh setiap anggota tim yang terlibat dalam pameran ini. Hasil ini sekaligus menjadi sebuah cambuk bagi kami untuk menemukan inovasi literasi pada tahun yang akan datang.

Pada tanggal 28 Oktober 2019 lalu, bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda, Pemerintah Kabupaten Semarang kembali menyelenggarakan kegiatan pameran literasi. Tahun ini para peserta semakin bervariatif bentuk serta konsep yang diusung masing-masing. Ada satu hal yang menarik bagi kami pada salah satu stand kecamatan lain. Di sana terpajang beberapa karya siswa yang telah dialihrupakan menjadi sebuah buku. Haru sekaligus bangga karena jejak literasi yang telah kami tinggalkan berhasil diikuti oleh kecamatan lainnya.

Tema yang kami tawarkan pada tahun 2019 ialah membentuk sebuah komunitas literasi yang kami namakan JARI LITERASI. Jari Literasi merupakan singkatan dari jaringan literasi. Komunitas ini sementara kami bentuk melalui daring yakni Facebook Grup dengan slogan “Berbagi dan Berkolaborasi”.

Komunitas Jari Literasi ini sementara kami khususkan untuk para guru yang mengajar di sekolah dalam naungan pengawasan KORWILCAM Bidang Pendidikan Ungaran Barat. Kegiatan yang kami lakukan dalam grup tersebut adalah berbagi ide dan berdiskusi terkait kegiatan literasi di sekolah masing-masing. Hingga pada akhirnya muncul beberapa ide kegiatan seperti readmob, lomba bookfie siswa, pelatihan secara daring bahkan toko online melalui FB Grup tersebut.Toko online yang dimiliki oleh FB Grup ini kami gunakan untuk memberikan kesempatan kepada para guru dan siswa yang ingin menawarkan bukunya kepada anggota. Hal ini selaras dengan jejak literasi kami tahun 2018. Pada grup FB tersebut, guru juga bisa berbagi karya buku elektronik yang telah dibuat. Semua yang kami lakukan di dalam grup daring ini kembali berhasil membawa stand Ungaran Barat sebagai stand literasi terbaik 1 untuk kali ketiga. Ke depan, komunitas Jari Literasi ini akan terus bergerak meninggalkan jejak literasi dengan harapan menjadi mesin penggerak gerakan literasi di Kabupaten Semarang pada khususnya.

Kami sadar bahwa dalam melakukan sebuah gerakan, kami tidak dapat bergerak sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi yang selaras dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Semarang yang telah berkomitmen mengawal gerakan literasi ini. Sebuah kebijakan tanpa pengawalan niscaya akan berhenti di tengah jalan. Semoga langkah nyata Pemerintah Kabupaten Semarang ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lainnya dalam menghidupkan literasi baik di sekolah maupun di masyarakat.

*Tentang penulis

Estu Pitarto, lahir di Batang, 3 Juli 1982. Saat ini mengajar di SD Islam Istiqomah Kabupaten Semarang dan aktif sebagai koordinator kegiatan literasi di Kecamatan Ungaran Barat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post