Ayahku, Pahlawan Kesuksesanku
TantanganGurusiana hari ke-297
Ayahku, Pahlawan Kesuksesanku
Ayahku bernama Daya, kelahiran Indramayu 53 tahun yang lalu. Ayah adalah sosok yang hebat, mengajarkanku banyak hal yang tidak pernah ku temui di sekolah manapun. Ayah bukan seorang sarjana hanya lulusan Sekolah Rakyat (SR), tapi pemikirannya melebihi seorang sarjana. Pemikiran ayah sungguh luar biasa. Ayah mengajarkanku kebaikan, menjadi orang yang bertanggung jawab, menjelaskan tentang makna kehidupan dan mendidik dengan penuh kasih sayang. Yang beliau inginkan dapat melihat keluarganya bahagia, tersenyum bangga menyaksikan anak-anaknya meraih kesuksesan dan mendapatkan pencapaian terbaik dalam hidupnya. Ayah mendidik aku dan adik-adikku dengan keras supaya menjadi orang yang berhasil. Ayah selalu bilang tidak bisa menitipkan harta, hanya bisa menitipkan ilmu. Sebagai anak pertama aku harus bisa menjadi contoh yang baik buat adik-adikku.
Ayah sangat luar biasa, tidak pernah mengeluh. Setiap hari rela disengat matahari dan hujan untuk berdagang kelontong di pasar Karangampel untuk menafkahi keluarga. Ayah pekerja keras hingga mampu menyekolahkanku sampai pascasarjana dan keempat adikku menjadi sarjana. Ayah, tanpamu aku dan adik-adikku tidak bisa seperti ini, berdiri di tengah-tengah impian untuk meraih kesuksesan.
Dulu waktu aku SD, sekolah masuk pukul 09.00. Pukul 07.00 aku sudah di kios orang tuaku. Aku diajari ayah cara menimbang beras dengan satuan kilogram, gram dan ons. Ayah akan memberikan pertanyaan kalau harga beras 1 kg adalah Rp 1500, berapa harga 3 kg beras dan seterusnya. Setiap hari aku diajari matematika yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Inilah yang membuatku semakin menyukai matematika dan kuliah mengambil jurusan matematika.
Sebulan yang lalu ayah jatuh dari atap rumah ketinggian 3 meter saat bersih-bersih genteng. Peristiwa itu mengambil seluruh kekuatannya. Dia terbaring lemah tak berdaya. Kakinya sudah sulit berjalan, ditambah dengan cidera di otaknya dan berdasarkan hasil CT Scan harus dioperasi.
Dari kaca di pintu masuk ruang ICU, aku diam-diam mengintip ayah yang terbaring lemah di tempat tidur. Dengan cairan infus dan lainnya mengalir dan masuk ke dalam nadinya. Di sebelahnya ada alat monitor untuk detak jantung dan beberapa suster yang rutin memeriksa keadaan ayah dan pasien lainnya.
Sekarang ayah tidak banyak bicara, atau lebih tepatnya tidak tahu harus berbicara apa. Hilang ingatan yang dideritanya itu membunuh semua memori yang sudah dia rangkai sejak lahir di bumi ini. Semua ingatannya terhapus dengan begitu cepatnya. Ayah juga tidak mengenali lagi anak dan istrinya.
Semenjak ayah sakit, Ibu yang menggantikan ayah berjualan di pasar dibantu aku dan adik-adikku bergantian. Ada ayah yang harus disembuhkan, adik-adik yang masih harus sekolah dan aku sendiri yang saat itu masih harus menyelesaikan kuliah.
Kini ayah telah tiada. Allah telah berkehendak. Ayah disana yang tenang, biarlah doa yang menjadi perantara kita. Biarlah kenangan yang menjadikanmu tetap hidup. Dalam setiap sholat, aku selalu memanjatkan doa pada Allah, Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihaniku sewaktu kecil. Semoga segala yang dilakukan olehnya dapat menjadi ibadah yang baik, segala amal dan ibadahnya diberkahi olehMu, ya Allah.
Ayah dalam kenangan 13 tahun yang lalu
Biografi Penulis
Hj. Eti Herawati, M.Pd, lahir di Indramayu pada 28 Juni 1972. Penulis merupakan Kepala SMP Negeri Satu Atap 2 Krangkeng Indramayu, dan tinggal di Jalan Lapang Bola Benda No. 30 RT/RW : 003/001 Karangampel Indramayu Jawa Barat. No HP penulis 08122477364 dan email : [email protected]

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga husnul khatimah. Salam literasi semoga sehat dan sukses selalu
Aamiin. Terima kasih ibu
Alfatihah, semoga sukses selalu bu cantik
Aamiin makasih ibu