Eti Herawati

Eti Herawati lahir di Indramayu 28 Juni 1972. Kepala SMP Negeri Satu Atap 2 Krangkeng Indramayu. Motto hidup: dihargai atau tidak teruslah berbuat baik...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rambutku Kribo
Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Rambut indah tidak cuma milik rambut lurus saja, rambut kribo yang terawat juga bisa jadi sumber percaya diri karena keindahannya.

Rambutku Kribo

TantanganGurusiana hari ke-153

Rambutku Kribo

Waktu kecil, di masa balita sampai Sekolah Dasar, saya memiliki rambut keriting malah sangat keriting, tebal dan mengembang. Tipe rambut kribo agak sulit diatur karena bentuknya yang kaku dan permanen. Sebutan 'kribo' pun menempel pada rambut saya dan seringkali membuat saya tidak nyaman. Mendengar kata 'kribo' membuat orang bergidik geli atau ngeri membayangkan ribet sekali yang harus dilakukan seorang perempuan untuk 'menjinakkan' rambutnya. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, saya akan membasahi rambut dengan air supaya tidak mengembang tinggi. Begitu juga disaat jam istirahat, saya akan segera ke WC untuk kembali membasahi rambut. Waktu itu saya belum mengenal minyak rambut, minyak zaitun ekstra apalagi condisioner.

Memiliki rambut minoritas pada masa itu merupakan sasaran paling enak untuk diejek. Ketika musim panen, pulang sekolah rambut saya sudah mengembang kembali, dan teman laki-laki beramai-ramai menaburkan jerami di atas kepala saya. Saya merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri. Rambut adalah mahkota setiap manusia. Setidaknya, itulah yang dikatakan oleh kebanyakan orang. Tapi apa jadinya jika ada orang yang merasa minder dengan mahkotanya itu? Minder. Hanya itu yang dapat menggambarkan keadaan saya sewaktu kecil dengan rambut saya yang kribo. Rambut saya mewarisi gen ibu yang memiliki rambut kribo dan gen ayah yang memiliki tekstur rambut lurus. Bersatulah gen tersebut menjadi rambut kribo.

Meninggalkan bangku sekolah dasar, rasa keminderan saya perlahan mulai berkurang. Mengapa demikian? Karena teman-teman saya di SMP, belum tahu tentang rambut minoritas saya. Saya jarang membuat rambut ini mekar saat itu karena saya selalu mengucirnya. Memasuki masa SMA, hasrat meluruskan rambut kembali bergelora. Saya ingin direbonding. Dengan biaya Rp. 150.000 akhirnya saya luruskan rambut, tapi hanya kuat bertahan satu bulan kembali kribo lagi.

Gaya rambut kribo ini kemudian menjalar ke seluruh dunia. Gaya rambut kribo juga diikuti sejumlah musisi dan anak muda tanah air. Bukan lagi sebagai identitas perlawanan tapi mode. Di Indonesia, gaya rambut kribo dipopulerkan musisi rock Achmad Albar juga Giring Nidji. Untuk membuat rambutnya menjadi kribo orang-orang sampai rela mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah.

Disinilah saya menyadari, Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Rambut indah tidak cuma milik rambut lurus saja, rambut kribo yang terawat juga bisa jadi sumber percaya diri karena keindahannya.

Indramayu, 17 September 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah, aku pun keriting Bund, tapi tak pernah mau untuk diluruskan. Diterima saja, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

17 Sep
Balas

Ternyata rambut kita sama sama kribo he..he

18 Sep

Mantap Bu Eti, orang lain ke salan untuk bikin rambut kribo. Kita mah gratis..hehe

17 Sep
Balas

Iya bu he..he

17 Sep

Iya, klo turunan mh susah. Tp kan yg penting syantik..luar-dalam.

17 Sep
Balas

Iya ibu makasih

17 Sep



search

New Post