Etik Ulfianita Sari Ningsih

"Jika kamu bukan anak seorang raja, bukan juga anak seorang ulama besar, maka menulislah!" -Imam Al-Ghazali. Guru di MI Unggulan Darussalam Kabupaten Blitar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sukses Itu...

"Sukses adalah menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri"

Belakangan saya sangat menyukai kata mutiara di atas. Dengan sederhana saya memaknai, definisi sukses setiap orang berbeda, tidak bisa disamakan. Lebih jauh lagi, prinsip hidup setiap orang berbeda, maka cara memaknai kesuksesan pastilah beragam.

Saya cukup puas dengan pemaknaan tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, setelah 2kali masa terendah dalam hidup saya, membuat saya berpikir lebih jauh. Bisa jadi definisi sukses setiap orang hampir sama. Karier sukses, tidak ada kekhawatiran finansial, suami penyayang dan bertanggungjawab, rumah yang nyaman, putra-putri yang sehat dan cerdas, dapat berderma kepada orangtua dan sesama, serta status sosial yang baik. Bukankah kurang lebih demikian? Tidak mungkin ada orang yang sedari awal akan menargetkan sukses dalam bentuk ketidaksempurnaan. Misalnya, sukses itu ketika menjadi single parent; sukses itu memiliki rumah yang sederhana dan kurang layak dihuni asal anggota keluarga semua sehat;sukses itu yang penting bisa membantu kebutuhan orangtua saja tidak perlu kepada sesama; sukses itu tidak apa hidup pas-pasan, yang penting buat makan besok ada; hingga sukses itu yang penting rumah tangga harmonis meski tanpa putra-putri.

Maaf ya, BIG No! Bukan? Idealnya orang akan memiliki mimpi yang kurang lebih sama. Akan tetapi, dengan segala takdir yang Tuhan suratkan untuknya, akhirnya makna sukses tersebut ia geser dan kontekstualkan dengan kondisinya. Misal: seorang single parent akan membenahi makna suksesnya, tidak apa saya hidup sebagai orangtua tunggal, karena sukses menurut saya saat ini adalah mampu memenuhi kebutuhan anak dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi; sebenarnya saya ingin berbagi, tapi karena finansial yang belum mencukupi, cukuplah bagi kami untuk mampu membantu kebutuhab orangtua kami saja dulu; sukses bagi kami saat ini adalah anggota keluarga yang sehat meski kami tinggal di rumah yang kurang layak; karena Tuhan belum mengaruniakan putra di rumah tangga kami yang telah berusia 6 tahun, bagi kami sukses adalah rumah tangga yang harmonis.

Demikianlah pemaknaan "sukses adalah versi terbaik dari diri kita" menurut saya kemudian. Dimana kita bisa mengkontekstualkan sukses dengan kondisi kita sesuai takdirNya yang diwujudkan dengan menerima takdir kita, kemudian memaksimalkan potensi sesuai jalan hidup yang ditakdirkan Tuhan. Tentu bukan lantas menjadi pribadi yang mudah puas, tapi pribadi yang bijaksana dan mengambil hikmah di balik takdir yang kadang kurang sesuai dengan angan-angan kita.

Pengaplikasian dalam kehiduapn saya, ketika berada di titik terendah yaitu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, semampu saya, sesuai kondisi saya. Bahasa ngetrennya adalah saya move on dari salah satu episode kehidupan yang kurang mengenakkan, kemudian melangkah menuju episode baru dengan lebih baik. Tentu yang terpenting adalah mengambil hikmah pelajaran yang ingin tuhan sampaikan dari takdir yang kemarin. Bismillah, semangat!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga segera terwujud, Bun.

24 Jun
Balas

Aamiin.. terimakasih bunda..

25 Jun



search

New Post