Lupa Nikmat Allah
Zaman sekarang kita pastinya sering mendengar istilah "Give Away" atau bagi-bagi hadiah. Hadiah yang dibagikan sangat beragam, mulai dari buku, gamis, blouse, hingga android. Hadiah dibagi dengan cuma-cuma kepada mereka yang mengikuti kuis, yaitu dengan menjawab pertanyaan dan memenuhi syarat. Sangat dapat dipastikan bahwa pertanyaan yang diajukan mudah, syaratnya pun juga mudah agar bisa diikuti oleh semua orang.
Sejauh ini yang saya tau Give Away ramai diadakan di Instagram. GA biasanya diadakan oleh akun yang berjualan, akun milik artis, maupun akun biasa yang ingin berbagi. Jadi bisa disimpulkan kalau tujuan GA bukan hanya berbagi, melainkan juga untuk promosi.
Apapun hadiah dan tujuan GA, peserta kuis tetap bungah dan semangat mengikuti. Saya semangat sekali mengukuti GA. Saya tidak pilih-pilih hadiah, hanya saja akun instagram yang saya ikuti kebanyakan toko buku, jadi otomatislah hadiahnya buku. Ketika semangat, bisa ikut lebih dari 1 GA dalam sehari. Kok tau info ada GA? Iya soalnya saya follo akun yang khusus mengeshare info GA😁
Motivasi mengikuti GA muncul ketika melihat teman-teman saya dapat hadiah. Ada yang dapat sandal, gamis, hingga blouse. Ketika yakin menang GA, tapi tidak menang itu rasanya ya agak kecewa. Tapi ini justru menguji keimanan perihal rezeki. Kalau rezeki tidaka akn lari kemana, kalau bukan rezeki ya pasti tidak dapat.
Sudah lama saya jarang mengikuti GA karena tidak pernah dapat dan sibuk. H-3 lebaran ada kuis dengan hadiah mushaf Al-Quran atau buku parenting. Karena sedang libur sekolah, saya ikut dan yakin menang. hihihi meski demikian jika tidak menang tidak apa-apa.
Pengumuman disampaikan H-1lebaran. Di tengah kesibukan mempersiapkan lebaran, tetap harap-harap cemas saya. ketika malam takbir. Ada notice dari Intagram sekitar pukul 23.00. Waw! Alhamdulillah dapat buku parenting😍
Saking bungahnya saya berbagi di story Whatsapp hingga bercerita kepada kakak saya. "Kok dapat lagi?", pertanyaan kakak say membuat saya berpikir. Eh kapan aku pernah dapat GA? Setelah kuingat-ingat, iya sih pernah dapat HP android pada tahun 2015 dari kampus almamater karena telah memgisi angket. Itu HP lho, dari Allah dilewatkan kampus untuk mengganti HP yang diambil orang. Iya HP android, bukan sandal ataupun buku.
Memang sudah tabiat manusia memandang rezeki orang lain lebih banyak dan melupakan rezeki yang telah diterima. Astaghfirullah, saya bukan hanya lupa nikmat Allah, tapi justru meremehkannya. Dengan moment ini semoga saya dapat berefleksi untuk menjadi yang lebih banyak bersyukur.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar