DILEMA YANG MEMBAWA BERKAH

Berawal dari ajakan teman untuk mengikuti kegiatan sagu sabu. Dengan tiba tiba saja aku ikut ikutan membayar dan langsung ditransfer itupun tanpa berpikir panjang. Apakah nantinya aku bisa? Apakah nantinya waktu itu aku tidak ada jadwal lain? Yah sudahlah, sudah terlanjur.

Saat Aku masuk grup whatsaap aku baru tahu siapa saja yang di situ. Ternyata banyak guru-guru hebat di situ, mulailah menciut nyaliku. Di lain waktu aku juga ikut mendaftar kegiatan yang lain. Mulailah dilema bermunculan. Di saat yang sama anak-anakku menginginkan liburan bersama keluarga. Bertambahlah beban pikiranku. Banyak dilema berterbangan di pikiranku. Sempat aku mengundurkan diri bahkan berusaha mencari pengganti untuk menggantikan posisiku. Bingung dan gundah melandaku. Kuputuskan untuk melepaskan kegiatan sagusabu.

Di saat itu ada temanku yang baik hati membujukku, tetap menyamangatiku untuk terus mengikuti kegiatan sagusabu. Walau dengan berat hati kuikuti saja sagusabu dengan perasaan yang gundah gulana.

Lalu tahapan tiap acara kuikuti mulailah aku tertarik. Sempat berpikir “oh ternyata”. Banyak ilmu yang kudapat di sini, sampai sampai aku lupa kalau ada acara yang sama pada waktu itu. Rasanya sayang melewatkan hari bersama sagusabu. Terimakasihku kepada teman baikku bu In Setyorini.

Tugas kukerjakan dengan senang hati, mulailah terbuka hatiku, pikiranku dan mulai berfokus ke sagusabu. Kulibatkan anakku untuk mengembangkan potensinya. Dan kubatalkan semua rencanaku untuk sagusabu. Karena aku pikir kesempatan ini tidak mungkin kudapatkan lagi. Dengan bismillah kubulatkan tekatku untuk mengikuti sagusabu sekaligus tindak lanjutnya.

Semoga kedepan aku dapat merealisasikan angan-anganku menjadi kenyataan. Membuat karya yang bermanfaat untuk orang lain dan dapat menambah ilmu khususnya untuk diriku sendiri. Terima kasih kepada teman-teman guru dari SMP 2 Kaliwungu kudus yang ikut menyemangatiku. Sagusabu sudah menginspirasiku. Membuka pikiranku yang tertutup selama ini. Walaupun saya bukan penulis handal, yang terpenting saya tetep mau berusaha untuk bisa menulis. Kemampuan yang awalnya tidak kumiliki, sudah dikirimkan oleh sagusabu.

Etty Mira Trianita adalah peserta sagusabu Kudus