BIDADARI
#Tagur18
Malam.kelam tanpa cahaya gemintang
Berat kantuk menghantarkan mata terlena di buai mimpi
Seketika sang surya terbangun dari ranjang nya yang hangat
Cahaya silau menyeruak di antara segarnya dedaunan pagi
Hari telah berganti begitu cepat ,namun aku masih saja di sini
Menanti bidadari hati yang merajai sukma
Diantara dedaunan cinta yang kering ,kau berlari riang tanpa beban
Kau ada tapi tak dapat ku raba,kau tampak tapi tak terlihat
Biarkan ombak membawa kenangan kita ke kedalaman lautan hati
Merobek segala rasa yang tergantung di sudut kamar
Diantara langit dan awan yang biru putih kau bernyanyi lirik senandung ruang
Aku menggapai segala penat, segala lelah dan segala resah yang ada
Namun kau tetap berlari riang bagai bidadari
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Keren puisinya Bu Ety Herawana, salam kenal dan salam literasi sudah saya follow