WANITA PILIHAN
#Tagur15
Mata hari mulai menampakkan sinar nya melalui celah jendela
Jemari lentik itu belum juga usai menari berjibaku dengan segudang kerja
Waktu terus berlalu berkejaran dengan siang yang tak mau menunggu senja
Letih tak terhingga meronta di tubuh yang lunglai tak berdaya
Ketika malam tiba mata pun tak dapat lena
Masih saja menanti sang kelana berlabuh di dermaga jiwa yang hampa
Tak ada keluh meluncur dari bibir mungil mu yang juga haus akan sekedar kecupan mesra
Walau terkadang egois mengalahkan segalanya
Tetaplah tabah dengan sekeranjang sabar yang di sertai Tuhan untuk mu
Karena kau adalah wanita pilihan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang sangat keren bu Eti salam kenal ijin follow dab follow back ya terima kasih
Puisi yang sangat keren bu Eti salam kenal ijin follow dab follow back ya terima kasih
Puisi yang sangat keren bu Eti salam kenal ijin follow dab follow back ya terima kasih