Di pagi hari yang cerah, Dodi dan Budi bermain-main di depan halaman rumah. Mereka bermain dengan sangat asik sekali. Setelah bermain mereka pun duduk lalu beristirahat, sambil menikmati makanan yang disediakan ibunya. Mereka saling bercanda dan bercerita apa saja. Bahkan mereka juga menceritakan tentang hal yang ditakuti oleh ibunya. Budi bilang kalau ibunya sangat takut jika menonton film horror. Sedangkan Dodi bercerita bahwa ibunya bukan takut tapi geli sama yang namanya cicak.

Kemudian Budi bertanya, “Mengapa ibumu bisa geli sama cicak padahal itu terlihat biasa saja?” lalu Dodi menjawab “kata mamaku cicak itu lembek terus elastis gimana gitu jadinya kaya kegelian kalo nemu cicak” akhirnya Budi sedikit tertawa karena hal itu. Dia membayangkan, bagaimana ekspresi ibunya jika benar-benar bertemu cicak secara dekat. Obrolan mereka terus berlanjut.

Sementara ibunya Dodi sibuk merapikan rumah,cuci piring dan memasak. AAAaaaa….Praaaaang. Tiba-tiba terdengar suara ibu Dodi teriak sekencang-kencangnya. Obrolan Dodi dan Rudi berhenti seketika. Dodi pun segera lari masuk ke rumah untuk menemui dan menanyakan kepada ibunya kenapa sampai seperti itu. Didapatinya Ibunya terduduk lemas dan pucat. Ibunya menyampaikan telah menemukan cicak di dalam cangkir kopi yang berada di pojok meja ruang tamu. Lalu Dodi pun mengetahui penyebabnya dan berusaha menenangkan ibunya. Ibunya jadi semakin trauma ketika menemui Cicak di sekitarnya apalagi secara dekat dan hampir menyentuh jarinya. Budi pun tidak menyangka dan penuh keheranan bahwa hal ini benar-benar terjadi.