Ety Srimulyani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SEANDAINYA BUKAN MIMPI

Indah turun dari motor yang dinaikinya. Ia berjalan dengan terburu-buru dan bergegas memasuki halaman sekolah. Setelah masuk kelas ia segera menurunkan bangku dan mengerjakan tugas yang belum diselesaikan.

Indah merasa cemas dan gelisah. Tidak ada satupun soal yang bisa dia kerjakan. Dia melirik jam yang berada di dinding kelasnya. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Indah semakin resah. Takut dihukum karena tidak mengerjakan tugas.

Tiba-tiba ada seorang murid yang masuk ke dalam kelas. Dengan senang Indah menghampiri dan bertanya kepadanya.

“ Farah, apa kamu sudah mengerjakan tugas matematika yang diberikan minggu lalu?” tanya Indah kepada Farah.

“ Sudah, memangnya kenapa?” jawab Farah dengan senyum yang mengembang diwajahnya.

“ Boleh aku lihat tugas kamu?. Aku tidak mengerti bagaimana cara mengerjakannya” pinta Indah dengan raut muka memohon.

“ Baiklah, karena sekarang aku lagi senang kamu boleh melihat tugasku deh” jawab Farah.

Saat Indah sedang menyalin tugas milik Farah, tiba-tiba bel masuk berbunyi. Kelas yang tadinya sepi dan kosong kini sudah terisi oleh teman-temannya . Secepat mungkin Indah menyelesaikan tugasnya.

Jam pertama adalah matematika. Pak Hartono, guru matematika yang terkenal tegas. Apalagi kalau ada siswa yang tidak mengerjakan tugas. Bukan cuma nasihat yang panjang tetapi kadang-kadang siswa yang ketahuan tidak mengerjakan tugas dikeluarkan dari kelas. Bahkan tidak boleh ikut pelajaran sampai orang tuanya datang ke sekolah.

Tatapan matanya tajam megarah kepada Indah. Pandangannya penuh selidik. Indah diam dan menunduk takut. Jantungnya berdegup keras. Butiran keringat mengalir di kening Indah. Tangannya mulai dingin menahan rasa takut. Malu rasanya kalau ketahuan tidak mengerjakan tugas.

Pak Hartono menghampiri Indah dan memintanya maju ke depan untuk mengerjakan soal nomor satu. Indah bingung, karena ia tidak mengerti bagaimana cara menyelesaikan soal itu.

“Indah, bangun!” seru ibu menggoyangkan badan Indah yang tampak kaku sambil memeluk bantal. “lihat, sebentar lagi maghrib, tidak baik tidur menjelang maghrib bisa mimpi buruk.” Kata ibu membereskan buku-buku pelajaran yang berserakan di bawah tempat tidur.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Heheheheh nyontek tugas kebawa mimpi

06 Jun
Balas

Keren bu

06 Jun
Balas



search

New Post