TERLAMBAT
Ara segera lompat dari gojek langganannya. Setengah berlari dia menuju gerbang sekolah. Tiba-tiba terhenti ketika melihat gerbang sudah terkunci. Panik bukan kepalang karena tidak bisa masuk kelas. Dia harus berdiri sampai gerbang dibuka kembali.
Tidak ada satupun orang di sekitarnya. Benar-benar sendiri. Dia harus menghadapi segala resiko karena datang terlambat. Semua terasa menakutkan dan menyeramkan. Rasa sesal mengapa dia harus kesiangan menghantui perasaannya. Ditambah terbayang harus ketemu Bu Siti guru piket hari ini, yang terkenal galak. Suaranya pun memekakkan telinga orang yang mendengarnya.
Tadarus selesai pintu gerbang belum dibuka. Semakin gundah hati Ara dibuatnya. Dia memperhatikan sekeliling tidak ada tempat duduk. Semakin lemas dan bergetar badannya. Kedua kakinya sudah lelah menopang badan dan tas yang dibawanya.
Setelah Lagu Indonesia Raya selesai dikumandangkan, Pak Satpam langsung membuka kunci gerbang. Arapun bergegas masuk untuk bertemu guru piket. Dia mau minta ijin masuk kelas. Benar adanya Bu Siti keluar dari ruang guru langsung memanggilnya.” Ara, knapa kamu terlambat?. Panggil orang tuamu sekarang”
Sambil tertunduk Ara mengusap keringatnya, bingung mau menjawab apa.
“I..i..iya bu,” kata Ara penuh ketakutan. Dia tidak berani mengatakan yang sebenarnya mengapa sampai terlambat. Karena apa yang disampaikan tetap saja salah menurut Bu Siti pikirnya. Bu Siti meninggalkan Ara untuk mengerjakan yang lain.
Sementara Ara pun disuruh keliling lapangan sepuluh kali dan buka sepatu. Baru diperbolehkan istirahat dan menghubungi orang tuanya. Tidak lama kemudian Bu Siti datang menghampirinya.
“ Ara, lama sekali orang tuamu, sudah dihubungi belum?” kata Bu Siti dengan suara yang mengagetkan dan semakin marah.
“Kalau pagi ini orang tua tidak hadir kamu tidak boleh masuk kelas”
Ara tidak menjawab apa-apa, terdiam dan bingung mau berbuat apa.
Rasa takut yang mencekam membuatnya mules dan keluar keringat dingin.
“Ara sayang, bangun nak tuh Aji datang ingin mengajakmu jalan” Mamanya membangunkan tidur siangnya.
Dan Ara tersadar bahwa ini semua hanya mimpi buruknya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Yaaaah mimpi di siang bolong
Siapa tuuh Aji...Gak ikutan msk dlm.mimpi yaa