Euis Fatimah, S.Pd

perempuan bernama lengkap Euis Fatimah, S.Pd ini lahir di kota Tebo pada tanggal 18 Juli 1980. Ia adalah anak pertama dari pasangan bapak Darso, S.Pd dan ibu Wa...

Selengkapnya
Navigasi Web
persahabatan

persahabatan

CERPEN: EUIS FATIMAHPERSAHABATAN

Tesa menghentikan larinya waktu ia mendengar suara seseorang memanggil namanya dan ketika dia menoleh, dilihatnya Kiki melambaikan tangan padanya dari balik jendela isuzu panther yang dikemudikan papanya.

Tesa dan Kiki bersahabat karib, meskipun Kiki anak orang kaya dan Tesa terlahir dari orang tua yang serba hidup sederhana namun semua itu tidak menjadi ajang perbedaan di dalam persahabatan mereka. Kiki tidak pernah merasa bangga dengan kekayaan orang tuanya dan ia ramah terhadap siapapun terutama terhadap Tesa sahabatnya. Begitu juga Tesa, ia tidak terlalu merasa rendah diri dan selalu bersikap sopan terhadap sesama. “sa, gue punya kabar bagus buat elo!” seru Kiki centil sambil keluar dari isuzu panthernya dan mengikuti Tesa lari pagi sebagaimana biasanya yang mereka lakukan. “Kabar bagus apaan Ki?”Tanya Tesa penuh dengan rasa ingin tahu. Kiki tertawa terpingkal-pingkal melihat kening manis Tesa yang semakin penasaran dan segera ingin tahu.

Ceileee…..Sa, cakep amat elo kalau to kening berkerut kayak gitu, mirip si Nela alias nenek lampir….hi….hi…hi…..hi.” “Sialan elo Ki, ah sudah, sudah, mana dong kabar bagusnya…..ayo buruan ceritakan ke gue.” Pinta Tesa pada Kiki.”Be patient please…Dear Tesa…… don’t be angry ntar cepat tua. “Eh, elo masih ingat Dodi kan? Anak AMIK semester empat yang cakep itu?” “Oh, ya tentu dong, ada apa dengan dia?” “Nah, tu dia….., kemarin gue jumpa dia waktu nonton elo ikutan lomba lari dalam rangka Diesnatalis Universitas Jambi yang ke 37, tepatnya sih di bawah pohon akasia dekat simpang lampu Unja Telanai itu lho, yang kebetulan saat itu Dodi juga duduk di bawah pohon itu. “Aduh Sa, elo bakalan kepergok si kumbang cakep.” Tesa tercengang-cengang keheranan dan sedikit sebel dengan cerita Kiki yang terlalu di panjang lebarkan sedang Tesa lebih suka mendengar cerita yang langsung ke topiknya.“Sebentar Ki!” serobot Tesa memotong cerita.“Kalau elo bareng Dodi nonton gue lomba lari, gue pikir, apa hubungannya dengan gue, justru elo dong yang kebetulan” sergah Tesa agak dongkol. Ee…ee…eee…wait a moment please…..dear my friend…?” “Makanya sabar dulu, belum selesai cerita sudah dipotong.” “Sa, waktu itu dia nanya ke gue siapa nama elo sebenarnya soalnya waktu kenalan dulu, elo kan buat nama palsu dengan sebutan Desy, tentu saja dia kurang percaya, dan Dodi terus perhatiin elo dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, terpesona dengan kemolekan bodi elo yang ramping, langsing, padat, dan berisi. Pokoknya cukup membanggakan buat Dodi, elo memang pantas berdampingan dengannya.”Papar Kiki melanjutkan ceritanya.“Ah, yang bener aja Ki, jangan-jangan elo ngibul lagi.” Eleh….eleh….ari si Eneng the kitu geningan, memangnya yang namanya Kiki pernah bohong sama non Tesa, Atlet Jambi yang geulis tea…huh…., langsung geer dech.”“Terus, terus apa lagi Ki, yang elo tahu dari Dia tentang gue, “ desak Tesa pada Kiki. Kiki terdiam sejenak pura-pura marah. Tesa mendekati Kiki “Sorry dech Ki, jangan ngambek dong” sambil mengelus punggung Kiki dan tertawa kecil yang kemudian diikiuti tawa Kiki karena kegelian.

Sejak Kiki menceritakan tentang Dodi terhadap Tesa, Tesa jadi selalu salah tingkah bila berpapasan dengan Dodi. Siapa yang tidak bangga bila ditaksir si kumbang cakep yang jadi idola dan mahasiswa teladan di kampusnya, tentu saja Tesa merasa bahagia sekali jika Dodi menjadi do’inya yang selama ini selalu diimpikannya, biar Lola temannya yang kecentilan separoh dead itu semakin panas dan sirik terhadapnya, dan biar semua bunga yang kepincut berat sama Dodi, dengki. Biar Anton kakaknya akan bangga padanya punya adik yang pacarnya a hand some boy and very very clever. Bayangin aja, kalau selama ini Tesa adiknya yang pendiam dan lugu, tiba-tiba diapelin cowok cakep yaitu Dodi, ah pasti dech seisi rumah akan terbengong-bengong dengan ketampanan Dodi ke rumah Tesa nanti.

Tesa, atlet pelari Jambi yang baru memikirkan tentang do’I ini, membayangkan teman-temannya akan saling bertanya. Siapa sih pacar Dodi?sehingga teman-teman lainnya menjawab bahwa Tesalah pacar Dodi. Wuih keren, bakalan tambah ngetop aja namanya di Jambi jika ditambah kebanggannya menjadi pacar Dodi.Jadi atlet saja sudah bangga and ngetop, apalagi jika do’inya seorangmahasiswa teladan, tambah banyak dech ngetopnya, pikir Tesa dalam hati dan penuh harap. Tesa memang sebanding dengan Dodi dan yang pasti dia akan membuat broken heart bunga-bunga yang ngebet sama Dodi.

Sepekan telah berlalu.Harapan, impian, dan semua bayangan Tesa ternyata benar-benar menjadi sebuah kenyataan.Dodi mengunjungi Tesa yang katanya sakit kaki akibat keseleo sedikit saat mengikuti lomba lari dan sudah berangsur sembuh. Dengan kedatangan Dodi, aneh bin ajaib, kaki Tesa seketika itu juga tak terasa sakit lagi, artinya sembuh total sehingga ia bisa berjalan sebagaimana semula menghampiri Dodi yang kemudian berbincang-bincang di ruang tamu. Tesa merasa bahagia, hatinya gemetaran dan dadanya selalu berdebar-debar bagaikan lampu hias dalam sebuah panggung. Belum sempat Tesa menceritakan tentang sakit kakinya selama ini, tiba-tiba Dodi memulai mengungkapkan isi hatinya dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan melihat Tesa sudah sembuh.

Tesa dan Kiki adalah sama-sama mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jambi.Mereka selalu bersama kemanapun mereka pergi.Namun pagi itu, di halaman kampus, Kiki tampak murung, wajah cerianya berubah menjadi awan yang mendung dan gelap.Tiba-tiba Tesa dating mengejutkan Kiki. “Hai, Ki, lagi ngelamunin siapa elo?” Kiki masih terdiam.Belum sempat Kiki menjawab, Tesa sudah keburu nyeletuk lagi sehingga buyarlah lamunan Kiki. “Ki, ternyata kamu benar dech, kamu memang sahabatku yang tiada tandingannya, luar biasa dapat dipercaya dan hasilnya seratus persen bahwa Dodi benar-benar mencintai gue, tadi malam dia dating menjenguk gue dan mengungkapkan semua isi hati nya ke gue dan kaki guepun langsung sembuh karena kehadirannya.” “Iya Sa,” Kiki meloncat kegirangan turut merasa bahagia karena Dodi cowok idaman Tesa sahabatnya kini benar-benar telah menjadi do’I Tesa. “Semoga kalian rukun dan bahagia selamanya.”Lanjut Kiki kepada Tesa. “Ki, ada apa dengan elo sih saying….? Ada masalah ya? Elo bertengkar sama Ardi ya Ki?” Tanya Tesa pada Kiki yang memang lagi ada masalah sama Ardi pacarnya. “Siapa yang nggak marah dong, tanpa alasan apa-apa, tiba-tiba Ardi mulai berpaling dari gue” keluh Kiki terhadap Tesa.

Kiki yang punya do’I mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Batanghari itu semakin kesal karena Ardi sering bersama Sari mahasiswa transferan dari Universitas Andalas Padang.Sari memang cantik, tapi belum tentu sebaik Kiki.

“Dear Kiki, aku adalah sahabatmu, kamu telah banyak membantu aku, akupun tentu akan selalu siap membantu kamu dalam persoalan apapun selagi aku mampu, coba kamu tekuni lagi bakat melukismu itu karena seseorang yang mencintai sepenuhnya terhadap orang lain tentu tidak hanya dilihat dari kecantikan wajah, tetapi juga dari ilmu dan ketrampilannya, siapa tahu Ardi akan sadar dan kembali kepadamu, tunjukkanlah kemampuanmu dalam seni lukis itu atau kamu yang salah faham sehingga mesara cemburu. Sari belum tentu mampu bersikap seperti kamu dan aku yakin, Ardi bukan orang yang mudah terpengaruh dan tidak secepat itu ia mengetahui karakter Sari sepenuhnya, bisa saja karena ia ngebet sama Ardi dan belum tahu bahwa Ardi pacar kamu.” Tesa memberikan semangat pada Kiki. “Tesa, thank’s ya atas perhatian dan nasehatmu untukku, aku akan mencobanya mudah-mudahan berhasil dan kita tetap bersahabat sampai akhir hayat.” Tesa dan Kiki saling berjabat tangan dan berangkulan.

Satu bulan sudah, Sari menjadi mahasiswa universitas Jambi yang kebetulan satu kampus dengan Tesa dan Kiki. Selama itu pula Kiki selalu merasa cemburu atas kedekatan Sari dengan Ardi pacar Kiki, meskipun Ardi tidak begitu menghiraukan Sari namun setidaknya Sari telah menjadi penyebab kerenggangan hubungannya dengan Ardi kekasihnya.

“Ki, Kiki….tunggu aku, aku ingin bicara denganmu.” Panggil Ardi ketika Kiki berjalan menuju Mandala bersama Tesa dan Dodi. Kiki pura-pura tidak mendengar panggilan Ardi. “Kiki, itu Ardi manggil kamu Ki, ayo temui dia, “ kata Tesa terus memberi semangat pada Kiki sahabatnya agar bersatu lagi dengan Ardi kekasihnya.

Ardi selain mahasiswa ia juga pemain musik yang luar biasa lincah dan mengagumkan sehingga tak jarang cewek yang ngebet padanya termasuk Sari mahasiswa baru sekampus kiki. Ardi dan Kiki memang tampak serasi, begitu pula pasangan Tesa dan Dodi.

Dengan nafas terengah-engah akhirnya berhasil juga Ardi mengejar Kiki dan mengajaknya bicara, sementara Tesa dan Dodi menuju ke sebuah kantin karena merasa sudah lapar.

“Kiki, jangan salah faham begitu dong saying….please…., aku hanya mencintaimu percayalah!, seru Ardi bermohon pada Kiki, smbari mengulurkan tangannya tanda bersatu. “Aku mohon maaf jika selama ini aku kurang perhatian terhadapmu lanjut Ardi.Dengan malu-malu akhirnya Kikipun menerima uluran tangan Ardi sehingga mereka kembali bersatu. “Ardi saying…., karena cemburu itulah , artinya aku tidak mau kehilangan dirimu” jawab Kiki dengan mesra.

“Ok dech, yuk kita temui Tesa dan Dodi, mereka sudah lama menunggu kita dan sebaiknya kita pulang sama-sama lalu kita rayakan peresmian persahabatan kita berempat, bagaimana setuju?”

“Tentu dong, “ jawab Kiki cepat. Setelah Kiki, Tesa, Ardi, dan Dodi berkumpul, mereka bersepakat merayakan persahabatannya di rumah Kiki yang kemudian diizinkan oleh orang tua Kiki juga anggota keluarga lainnya.

Tesa, Dodi, Ardi, dan Kiki akhirnya mereka menjadi empat sekawan yang saling bersahabat dan merupakan dua pasang sejoli, dua pasangan serasi sehingga membuat teman-teman kuliah mereka merasa iri terhadap persahabatan mereka itu. Semoga mereka tetap bersahabat karena persahabatan memiliki arti yang sangat dalam dan lebih mulia dari pada percintaan tanpa tujuan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post