Euis Ismaliawati

Seorang Konselor di SMAN 1 Sumberjaya Kab. Majalengka. bertugas sejak tahun 2005. Kegemaran akan menulis sebenarnya sejak lama, hanya masih belum percaya diri ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Apakah kita siap..?!

Muharamku...

Tak terasa sudah mulai di awal tahun baru lagi. tak terasa banyak torehan catatan apa yang telah dituliskan. Setidaknya, selalu berusaha untuk mengevaluasi setiap masa dan aktivitas. Berharap selalu menjadi lebih baik dari catatan sebelumnya.

Perempuan dan lisan..

Kenapa perempuan?! Ya…karena kita perempuan. Perempuan dan lisan, sangatlah erat kaitannya. Saling mengisi dan membenamkan dalam karakter kesehariannya. Lidah tak bertulang tapi siapa sangka bisa setajam sembilu dan siapapun tak pernah tau sedalam apa dampak pada memorinya tanpa sadar mengiris luka. Tajam namun tak terasa jika tertancap di hati. Hati-hati dengan lidah kita. Alangkah indah manakala kecantikan rupa seorang perempuan dilegkapi dengan tutur kata atau lisan yang mempesona juga. Siapapun akan selalu mengingat apapun yang lisan yang keluar dari mulut kita.

Kelembutan hati perempuan akan terlihat pada perilakunya sehari-hari dan tanpa di rekayasa. Simpati, empati tak mesti direncanakan karena kepekaan seorang perempuan akan sangat kentara.

Beruntunglah kita sebagai perempuan, akan selalu menjadi pusat perhatian siapapun, terlepas seberapa besar komposisi berat badan kita. Orang lain pun tetap memiliki pertimbangan untuk menilai kita dari sudut pandang yang lain.

Lagi Muharam…

Seberapa besar pencapaian kita dalam memenuhi semua mimpi di masa yang telah lepas?! Bagaimana dengan hari esok? Hari yang harus di hadapi dan di jalani tanpa bisa ditawar lagi bagi kita.

Perenungan dan evaluasi tentang nilai diri kita sangatlah mutlak dilakukan sebagai pijakan bahwa kehidupan akan terus berjalan, berjalan, dan terus berjalan. Meski usia kita menua sampai kita berhenti di sebuah titik pertanggunganjawabnya.

Episode selanjutnya..

Berharap bukanlah ending dari semua catatan harian kita hingga detik ini, langkah kita akan terus meniti lanjutan episode kehidupannya..hingga pada fase berganti peran satu sama lainnya?

Persiapan apakah yang harus dilakukan sehingga kita kembali menjadi pribadi (perempuan) juara, berdiri dengan kaki sendiri dan tetap rendah hati, menyibakkan lembaran ke-akuan meski memang mampu tanpa merendahkan pihak lainnya?

Jadi, muharamku siap menjadi awal mula perbaikan sikap dan episode – episode kehidupan. Bersedia akan lebih berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan positif lagi. Kami siap, bagaimana dengan anda?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post