Ku pandang langit

Penuh bintang bertaburan

Berkelap kelip seumpama

Intan berlian

Tampak sebuah lebih terang cahayanya

Itulah bintangku bintang kejora

Yang indah selalu

Ingat bait syair lagunya?! Ya, pasti ingat. Lagu ceria yang sangat mudah dipahami oleh siapapun, termasuk anak kecil sekalipun. Meski tak hapal siapakah pencipta lagu tersebut, tak ada salahnya mengucapkan terimakasih atas lirik sederhana, yang sangat menarik perhatian dan rasa ingin tahu anak-anak kecil usia TK/ RA, termasuk anakku.

Setiap berkesempatan keluar malam hari, refleks kita akan menengadah, melihat langit malam yang cerah akan nampak bintang-bintang di angkasa luas. Yang mana bintangku?! Mana bintang kejora?! Atau, waaaaah banyak sekali bintangnya...Bagus.

Selalu begitu. Hingga, suatu saat ada pertanyaan "bisakah aku mengambil bintangku?! Kenapa bintang selalu lebih indah jika di lihat pada malam hari?!

Namun yang jelas, bintang akan selalu bersinar meski malam hari terlewatkan sudah. Karena cahayanya akan selalu ada, sesuai dengan tugasnya, menerangi alam sekitarnya.

Begitupun manusia. Setiap manusia memiliki potensi, karya, dan asa. Terlepas terlihat sinarnya atau pun tidak. Siapapun berhak untuk memoles potensi yang dimilikinya sehingga maksimal hasilnya. Bagaimana cara untuk memolesnya?! Minimal, kita mengetahui terlebih dahulu potensi atau "modal" yang kita punya, kemudian coba kita definisikan satu persatu, untuk mengetahui seberapa besar potensi/ modal yang kita punya untuk mengasahnya. Setelah itu, pilih salah satu yang akan kita asah, lakukan dan tekuni. Hanya, seberapa kuat kita hadapi manakala halangan atau aral rintang menyapa?! Kembali lagi pada diri kita, siapkah kita tetap bersikap untuk meraih bintang yang kita impikan meski aralnya tak sedikit?!

Itulah bintangku bintang kejora

Yang indah selalu..

Di antara sekian banyak bintang, tak mesti banyak, namun pasti salah satunya bintangku..yakinlah!