Euis Ismaliawati

Seorang Konselor di SMAN 1 Sumberjaya Kab. Majalengka. bertugas sejak tahun 2005. Kegemaran akan menulis sebenarnya sejak lama, hanya masih belum percaya diri ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantangan menjadi Seorang Merpati

Tantangan menjadi Seorang Merpati

Perempuan. Suatu makhluk terindah yang Allah ciptakan di muka bumi ini. Makhluk yang dengan segala kelemahannya menjadi daya tarik dan kekuatannya untuk menjadi suatu pemegang kendali dalam kehidupannya. Hingga, tak heran ada pendapat yang mengatakan bahwa melihat kekuatan suatu negara, maka lihatlah perempuannya. Ya..seberapa tangguh sebuah kehidupan seseorang, tergantung pada peran serta seorang perempuan di baliknya. Perempuan yang dengan segala kelembutannya akan menjadi kekuatannya. 

Perempuan, sosok yang paling menentukan dalam  proses kehidupan. Tapi apa kabarnya kehidupan jika sosok sentralnya bukanlah sosok yang mumpuni, mudah tergiur oleh dahsyatnya cobaan duniawi yang terkadang hanya kesenangan sesaat tanpa memikirkan dampak ke depannya?! Entahlah. Yang terkadang tidak habis pikir adalah terlihat merasa senang dan bangga telah menyuguhkan romantisme picisan yang seharusnya belum masanya. Jadi, siapa yang patut dimintai pertanggunganjawabnya?! 

"Jinak-jinak merpati" bahkan "merpati tak pernah ingkar janji" atau "lidah itu bagai sembilu atau pedang yang kapanpun bisa membunuhmu" . Episode lama itu terngiang kembali. Terasa syahdu melintas di alam pikiranku. Andai semua perempuan, adalah kita, dapat menjaga apapun yang menjadi kehormatannya, niscaya siapapun tak akan berani mengusik dan memberikan perilaku remeh temeh yang membuat kita terpuruk. 

Kehormatan seorang perempuan bukan hanya terletak pada kesucian atau harga diri semata, tetapi bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita tak kalah berakalnya dari lawan jenis kita. Ya..meski katanya perempuan adalah makhluk Venus yang bertindak berdasarkan perasaan atau hati semata, dan lelaki merupakan makhluk mars yang bertindak berdasarkan logika dan perhitungan. Tapi, tak ada salahnya kita sebagai perempuan pun menggunakan logika yang ada untuk mempertahankan harga dan kekuatan kita.

Jujur...dulu saat masa puber diberi nasihat tentang "jinak-jinak merpati" oleh ibu terkasih, pemikiran jiwa muda saya bergejolak menganggap seakan ibu memberi peringatan keras akan kehidupan bersosial.  Dan dengan kesederhanaan pemikiran labil saya mengatakan apakah perempuan itu harus bisa terbang seperti layaknya burung merpati, dan hinggap di manapun sayapnya berhenti mengepak..

Dan ternyata, makna dari petuah itu sangatlah dalam..hingga saat tau artinya itu, sering sekali mengucapkan dan memberikan petuah yang sama pada anak-anak gadis saya  di sekolah. Tidak peduli di cap "cerewet" ataupun sok ikut campur. Karena yang saya tahu, tantangan saat ini justru kian berat dan kompleks. Apakah kita tetap rapuh dalam penjagaannya, terutama moral dan akhlak kita sebagai seorang perempuan. 

Duhai para perempuan...seberapa tinggikah dirimu memberi label harga untuk dirimu sendiri..apakah setinggi berlian saphir yang begitu langka bak harta Karun ataukah seperti hal nya sampah, barang bekas yg di buang dan dilupakan orang manakala sarinya sudah terserap..?! 

Jinak-jinak merpati...tidaklah mengingkari arti yang sesungguhnya. Kembali pada diri kita..mau menjadi perempuan seperti apakah kita?! 

Begitulah episode kehidupan yang skenarionya belum tentu sesuai dengan alur realita. Terlalu banyak improvisasi yang dilakukan oleh si pelakon yang bernama perempuan.  Yang terkadang, terimbas oleh alur cerita romansa hayalan.

Maka, siapa bilang menjadi perempuan jaman sekarang itu mudah. Kembali menjadi seorang merpati yang selalu terbang manakala di dekati oleh siapapun meski merpati itu terlihat jinak. Jika sudah seperti itu, kebanggaan akan kehormatan yang diraih, akan milik siapa kalau bukan kita sebagai perempuan dan keluarga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post