Euis Rohayati

Saya adalah guru yg bertugas di SMPN 1 Pangandaran, sekolah yg terletak di pesisir pantai Pangandaran yg eksotis, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Menulis mer...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tetaplah Tersenyum

Tetaplah Tersenyum

Jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Lily masih berkutat dengan si bungsu yang tidak mau ikut pengasuh. Dari tadi Mbok Ijah sudah menunggu di halaman rumah karena tidak diperbolehkan masuk oleh Devan, anak bungsunya yang berusia 4 tahun. Ayahnya Devan juga ikut membujuk dan mengajak Devan agar lepas dari pangkuan mamanya. Namun Devan malah berteriak kalau ayahnya tidak boleh mendekat. Begitulah kalau Devan sedang manja dengan Lily, mamanya.

"Ayo dek, mama antarkan sampai depan, ya. Mama sebentar lagi mau berangkat sekolah. kalau telat nanti mama dimarahin sama pak guru," begitu Lily merayunya. Devan masih saja menggelayut di pangkuan Lily padahal Devan sudah besar, badannya pun semakin berat.

"Devan pengen sama mama lagi kayak kemarin, pengen main sama mama seharian." Begitu alasan Devan kalau sudah dijemput pengasuh memasuki senin. Akhirnya dengan segala cara dan drama yang lumayan panjang hampir setengah episode, Devan luluh juga ikut pengasuh, itupun dengan syarat harus digendong mamanya sampai jalan depan rumah dan pulangnya janji dibelikan mobil mainan monster truck.

Jam menunjukkan 06.45. Lily segera mandi, berpakaian, dandan super kilat, dan berangkat menuju tempat tugasnya sebagai pengajar di sekolah menengah. Sarapan sudah tidak kebagian waktu, meskipun setelah subuh sempat masak nasi dan masak telor ceplok. Bagi Lily tidak masalah, yang penting suaminya, anak pertama dan kedua sempat menikmati sarapan. Sebenarnya suaminya juga khawatir kalau dia tidak sarapan. Namun anak pertamanya yang berangkat sekolah berboncengan dengan Lily memaksa untuk segera berangkat karena takut terlambat. Sedangkan suaminya berangkat bersama anak kedua karena sekolahnya dekat tempat kerja suaminya.

Jam 07.00 Lily sudah sampai tempat kerja karena jarak dari rumah dekat dan tidak macet. Senyum dihadirkan saat bertemu dengan rekan-rekannya. Memandang siswa yang bersalaman dengannya pun membuat Lily tersenyum. Lily sempat mengikuti upacara bendera. Dia berbaris di belakang barisan guru karena takut pingsan. Lily sempat merasakan pusing berdiri lama karena semalam kurang tidur akibat mengerjakan tugas modul pelatihan. Setelah upacara Lily langsung ke kantin untuk membeli sarapan. Semangkok bubur ayam sudah membuat badan Lily bertenaga. Lily siap ke kelas untuk mengajar.

Pulang mengajar jam 15.00, Lily langsung membuka laptop. Hari ini akan ada zoom meeting pendidikan guru penggerak (PGP). Sambil menahan kantuk, Lily tetap tersenyum saat menatap teman-temannya di layar laptop karena baru bertemu kembali setelah 2 bulan jeda libur. Lily mengikuti kegiatan ini selama tiga jam hingga akhirnya selesai menjelang magrib. Dari zoom meeting tersebut menyisakan tugas kelompok yang harus dikerjakan dan akan dipresentasikan besok sore.

Setelah magrib Devan datang diantarkan pengasuhnya. Biasanya kalau tidak ada zoom meeting sore, Devan diantar pengasuh setelah asar. Namun Lily meminta Devan diantarkan setelah magrib jika ada jadwal zoom meeting karena takut menggangu. Saat bertemu Lily, Devan menagih mainan yang telah dijanjikan. Lily menepuk jidat karena lupa dengan janjinya. Devan kecewa dan terjadilah drama episode kedua. Setelah isya barulah Devan selesai tantrumnya setelah diajak bermain balapan mobil-mobilan oleh kakak laki-lakinya sepulang mengaji.

Jam 21.00 Devan sudah lelap. Wajah polosnya menarik lily untuk menciumi kening dan pipi Devan yang gembil berkali-kali. Dalam hatinya Lily meminta maaf karena akhir-akhir ini waktunya berkurang bersama Devan akibat kesibukannya. Lily masih rebahan di samping Devan. Inginnya langsung ikut lelap saja karena sudah lelah dengan aktivitas hari ini yang dirasa berat. Tapi Lily ingat kalau besok adalah jadwal dia disupervisi akademik. Lily belum membuat bahan tayang untuk penampilannya besok.

Akhirnya laptop kembali dinyalakan. Lily mulai berkutat dengan tuts keyboard yang dimainkan jari jemarinya. Suaminya duduk bersebelahan menemani Lily sambil mengobrol ringan dan memijiti punggungnya. Jam 22.00 suaminya pamit untuk tidur lebih dulu. Lily tersenyum mempersilakan dan tidak lupa berterima kasih karena sudah menjadi suami yang pengertian. Menjelang pergantian hari, tugas Lily menyiapkan bahan tayang sudah selesai. Untuk tugas kelompok PGP, Lily mau mengerjakan besok saja setelah supervisi.

Sebelum tidur, Lily berwudu terlebih dahulu. Kemudian mengusap mukanya dengan handuk dan menatap wajahnya yang ada di cermin. Lily seketika tersenyum. Dia bertekad tak akan menyerah dengan tantangan kehidupan ini. Jalani saja. Nikmati semua petualangan yang ada di depan mata. Dia bersyukur atas anugrah hidup yang tak ternilai ini.

Pangandaran, 4 Februari 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Istimewa ulasannya, salam Literasi dari Jember

04 Feb
Balas

Terima kasih, Pak. Salam literasi juga dari Pangandaran.

04 Feb

Semoga Sukses

04 Feb



search

New Post