Eva Anggraini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mari Kita Usap Peluh Mereka Bunda

Mari Kita Usap Peluh Mereka Bunda

Bunda, Minggu besok ada kegiatan lagi nggak ya? Suamiku bertanya dengan tatapan mata yang susah untuk diartikan. Yang jelas bukan tatapan bahagia, apalagi tatapan cinta. Dan yang aku tahu pasti, jika beliau sudah memanggilku dengan " bunda" berarti dia sedang serius. Bisa saja sedang bicara tentang anak - anak, keluarga, masyarakat atau keluarga besar. Buk kepala... Buk kepala... Ayah sedang bertanya lho.. Nah lho ini lebih parah lagi.. buk pala, itu lebih serius lagi, dan sudah merembet ke masalàh kedinasan. Pada kondisi normal suamiku akan memanggil aku dengan nama kecilku, nama asliku, dan aku memanggil beliau abang.. Ya pak haji..jawabku setelah beberapa saat. Aku selalu memanggilnya dengan sebutan itu jika suasana hati beliau sedang tidak nyaman, agar beliau ingat untuk bersabar karena beliau seorang haji. Hahaaaa.. ada hubungannya nggak ya.? Rasanya nggak bang. Akhirnya aku memastikan jawabanku. Iya.. takutnya minggu depanpun ada acara dinas. Kata suamiku. Memang sejak awal tahun ini, stiap minggu aku dinas luar. Mulai Jalan sehat HAB kemenag, mendampingi guru kami lomba paduan suara, dan menyelenggarakan kelas menulis di KPPL Kemenag Bukittinggi. Jadi kita ajak mereka yah? ya bund, harusnya kita bawa akhir tahun atau awal tahun. Kembali ke panggilan bunda, itu adalah panggilan kebangsaanku. Bunda atau bundo. Panggilan anak - anakku, sebagian guru - guru, pekerja dan kyawan kami. Pokoknya panggilan istimewa untukku. Ya bang. Kita berangkat Minggu ya. Siiip terimakasih ya va. Ahaaa dia memanggilku nama asli, tanda suasana sudah normal. Mungkin pembaca ingin tahu, yang kami maksud dengan mereka itu siapa. Mereka adalah pekerja dan karyawan kami di berbagai unit usaha yang tergabung dalam " Aulia Tekhnik Group". Umega, alias usaha menambah gaji. Dari properti, perbengkelan, kos kosan, depot air minum, foto copy sampai Loundry. Jumlah mereka lebih kurang 30 orang. Mereka bekerja sangat mandiri, masing - ada penanggung jawabnya, tanpa kami terlalu mengurusnya, cukup memgontrol saja. Kami memang adalah orang tua dari banyak orang, terutama aku. Aku ibu dari 3 buah hati kami, ibu 93 orang guru dan pegawai dan 1200 siswaku di madrasah, dan Ibu dari mereka itu tadi. Kata suamiku, mereka adalah bagian dari kita. Mereka bekerja bukan saja untuk nafkah mereka, tapi juga berjuang untuk untuk kita. Mereka jujur dan sangat bertanggung jawab. Mereka berpeluh dan berkeringat untu kita. Beri upah mereka sebelum keringat itu kering. Dan mari kita usap keringat mereka. Ajak mereka keluar, bergembira bersama... Nah, dalam rangka upaya menghapus keringat mereka tersbut, pada minggu ini kami akan pergi ke kawasan Carocok. Alasannya kami tinggal di daerah ketinggian dan dingin Tentu sangat menyenangkan bila pergi ke kawasan pantai dan laut. Hari yang sitentukan tibalah. Jam 6.00 kami ajak mereka sarapan. Wajah - wajah bahagia terpendar dari wajah mereka. Mereka yang biasanya berbaju kerja, bahkan kotor, hari ini ceria dengan baju paling bagus yang mereka punya. Ganteng dan cantik. Bahkan ada yang membawa anggota keluarga seperti suami, isti dan anak. Sorak sorai mewarnai perjalanan kami. Banyak kejadian menggelikan selama dalam perjalan. Ada yg mabok perjalanan, ada yang nggak bisa lama duduk, ada yang maunya ke toilet melulu. Ada juga yang nggak tahan kalau nggak merokok. Ada juga yang pengen karaokean... tapi begitu musiknya mulai,dia diam tanpa tahu mau nyanyi apa..Pokoknya seru. Maklumlah mereka jarang - jarang bepergian. Belum lagi celetukan mereka dengan dialek beraneka ragam. Wajar dong. Mereka datang dari berbagai daerah, bahkan dari luar Sumatera. Sampai di Carocok mereka bermain sepuasnya, berenang suka - suka. Main bana boat, donat dan jet ski. Yang membuatku lucu Pak Haji ku ikut berbaur dengan mereka, berenang dan memancing. Banyak juga lho hasil pancingan mereka. Mereka baru berhenti memancing setelah aku teriak. Heeyyyy udah dong macingnya !!! Itu mau jadi dendeng yaaa !! Udah kering, kena panas, nggak pakai topi, tinggal di goreng jadi dendeng !! Ternyata teriakan ku cukup ampuh, buktinya bereka keluar laut dan menyudahi acara memancingnya. Karena takut jadi dendeng barangkali ya... Kami pulang setelah puas, dan haripun sudah sore menjelang malam. Semoga mereka merasakan kebahagiaan hari ini. Hari ini mereka makan sepuasnya, main sepuasnya. Semoga kami sebagai orang tua mereka dapat mengusap peluh meraka walau tidak akan bisa sepenuhnya. Semangat selalu ya.... Terpesona si Negeri Jean Sibelius kita pending dulu ya..nanti kita lanjutkan lagi.. Salam Literasii

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah...... Pantas diacungkan jempol 10 kali nih. Barakallah kanda ku sayang....

26 Jan
Balas

Terimakasih adikku sayang..

02 Feb
Balas



search

New Post