Eva Dewi Lestari02

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Berupaya Cinta Pena dan Kopinya

Berupaya Cinta Pena dan Kopinya

Best practice adalah pengalaman terbaik seseorang. Dan disini saya akan menuliskan pengalaman terbaik saya. Kira-kita ceritanya mungkin juga akan membosankan. Tetapi apa salahnya untuk mencoba. Sekali lagi saya masih mencoba.

Pengalaman saya untuk bisa berusaha menyukai menulis ini dilatar belakangi oleh senang saya terhadap aktititas membaca. Eits mohon maaf sobat, maksudnya membaca novel dan sejenisnya. Konon saat saya duduk di salah satu bangku pendidikan, kala itu saya jatuh cinta kepada novel-novel Bung Fiersa besari, Boy Candra, Habiburrahman El Shirazy, Andrea Hirata, Dewi Lestari dkk. Dengan bahasa yang super duper bucinnya dan hal lain yang saya tangkap dari sana. Nah sejak saat itu juga saya suka mencuri qoutes² dalam novel yang saya baca. (dengan menyebutkan penulis novel/bukunya). Setelah tersimpan saya berusaha mengumpulkan inspirasi saya untuk membuat cerita. Wal hasil saya sebenarnya hanya sedikit bisa membuat cerita pendek. Bukan karya tulis lainnya yang terlalu formal semisal artikel, esay dll. Sekali lagi saya hanya sedikit bisa menulis tentang cerpen (cerita pendek). Cerita siapa yang saya angkat dalam tulisan tersebut?! ... Jangan menebak cerita saya ya sobat, cerita yang saya tulis di cerpen² saya, kadang juga di puisi itu dari cerita sahabat-sahabat di dunia nyata ataupun di dunia maya yang senang sekali menumpahkan cerita kepada saya. Dari sana saya menganggap cerita-cerita mereka akan hilang dan terlupakan jika tidak diwadahi dengan kertas dan kita tulis dengan aksara. Nah bagi kita yang masih belum senang membaca, yuk budayakan akrab dengan buku (self remember juga nih). Lalu kita juga bisa mengangkat cerita-cerita yang akan kita tulis dari kisah orang² yang lalu lalang di sekitar kita. Bisa juga ya sobat, saat ditaman kita melihat anak kecil yang sedang jualan. Kita bermain dengan insting dan juga inspirasi saja. Kita menuliskan anak kecil tersebut adalah calon jiwa pejuang nantinya, ia sedari kecil meniti bisnis, ia tinggal sebatang kara. Namun sangat mengutamakan pendidikan nya. Disamping ia belajar ia juga jualan dan mengurus gubuk kecilnya.. Dst lah. Eh jangan lupa, kalau terlalu bersungguh-sungguh dalam mencoret kan ide di kertas yang belum terisi membuat bebal di ulu hati, untuk itu juga boleh ngopi. Salam santun

Semoga bermanfaat ya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post