
Memandang dan Memotivasi Hidup (07)
-self remember-
Kemarin saya menyempatkan diri untuk keluar dari kamar pesantren sebentar, sungguh hanya sebentar pun dengan mematuhi protokol kesehatan. Dikarenakan Ponorogo masih menyicil PPKM nya. Sekedar menghibur diri dan sedikit merefresh otak berjalan-jalan di area jalan baru dekat taman kota. Mengingat lambung sedikit berontak karena seharian belum diisi (read: belum sarapan) saya mengajak teman saya yang bernama Mita (nama samaran) untuk berhenti di pojok jalan (kami tak lupa menyemprotkan hand sanitizer) "Buu jus wortel nya dua" ucapku dan duduk di kayu memanjang yang sudah disiapkan menunggu antrian. Dan urutan antri pagi itu sangat panjang sekali. Kami hampir setengah jam menunggu jus yang kami pesan. "Ini mbak" ucap Ibu tadi sembari menyodorkan jus berwarna hijau "berapa bu?! " tanyaku ini jus alpukat 2 dua puluh ribu mbak" aku dan mita saling bersitatap dan melontar senyum. Tidak ada pengakuan bahwa jus itu salah atau bagimana "Terima kasih bu" ucap kami setelah menyodorkan uang 20 ribuan seraya tancap gas. Dan saat menuju parkiran untuk segera pulang mencari motor tapi malang mita menabrak ibu² yang sedang menyeberang jalan sampai 3 mangkok bakso yang beliau bawa tumpah berantakan sampai dengan piring²nya "ya Allah maaf Buu... Ngga sengaja" ucap mita sedikit gugup. "Heheeh iya nak... Ngga papa saya yang maaf. Membuat bajumu sedikit basah dan kotor" ucap ibu² yang bertanpang glamor serta perhiasan emas yang ditampakkan "ini buat kamu nak. Mampirlah di top mode mungkin. Membeli baju baru. Maaf kan ibu ya" ucap ibu paruh baya itu dengan menyodorkan uang 100 ribu kepada Mita. Sudah barang tentu Mita tidak berniat menerima uang tersebut, sudah jelas Mita yang tidak sengaja menubruk ibu tersebut "bu.. Sebentar saya akan segera kembali" ucap Mita dengan mengembalikan selembar uang tersebut "tidak usah. Kamu berniat membelikan ibu kan?. Ngga usah ini aja uangnya kamu Terima belikan jus wortel kesukaan kalian. Dan yang itu (sambil menunjuk jus melon yang saya bawa) berikan pada kakek kakek pemulung yang sedang haus dari kamar pesantren sebentar, sungguh hanya sebentar pun dengan mematuhi protokol kesehatan. Dikarenakan Ponorogo masih menyicil PPKM nya. Sekedar menghibur diri dan sedikit merefresh otak berjalan-jalan di area jalan baru dekat taman kota. Mengingat lambung sedikit berontak karena seharian belum diisi (read: belum sarapan) saya mengajak teman saya yang bernama Mita (nama samaran) untuk berhenti di pojok jalan (kami tak lupa menyemprotkan hand sanitizer) "Buu jus wortel nya dua" ucapku dan duduk di kayu memanjang yang sudah disiapkan menunggu antrian. Dan urutan antri pagi itu sangat panjang sekali. Kami hampir setengah jam menunggu jus yang kami pesan. "Ini mbak" ucap Ibu tadi sembari menyodorkan jus berwarna hijau "berapa bu?! " tanyaku ini jus alpukat 2 dua puluh ribu mbak" aku dan mita saling bersitatap dan melontar senyum. Tidak ada pengakuan bahwa jus itu salah atau bagimana "Terima kasih bu" ucap kami setelah menyodorkan uang 20 ribuan seraya tancap gas. Dan saat menuju parkiran untuk segera pulang mencari motor tapi malang mita menabrak ibu² yang sedang menyeberang jalan sampai 3 mangkok bakso yang beliau bawa tumpah berantakan sampai dengan piring²nya "ya Allah maaf Buu... Ngga sengaja" ucap mita sedikit gugup. "Heheeh iya nak... Ngga papa saya yang maaf. Membuat bajumu sedikit basah dan kotor" ucap ibu² yang bertanpang glamor serta perhiasan emas yang ditampakkan "ini buat kamu nak. Mampirlah di top mode mungkin. Membeli baju baru. Maaf kan ibu ya" ucap ibu paruh baya itu dengan menyodorkan uang 100 ribu kepada Mita. Sudah barang tentu Mita tidak berniat menerima uang tersebut, sudah jelas Mita yang tidak sengaja menubruk ibu tersebut "bu.. Sebentar saya akan segera kembali" ucap Mita dengan mengembalikan selembar uang tersebut "tidak usah. Kamu berniat membelikan ibu kan?. Ngga usah ini aja uangnya kamu Terima belikan jus wortel kesukaan kalian. Dan yang itu (sambil menunjuk jus melon yang saya bawa) berikan pada kakek kakek pemulung yang sedang haus mungkin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar