PPJ Di Masa Pandemi

Di masa pandemi PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh ) sudah  terlaksana mulai maret 2020. Dimana penerapan  proses pembelajaran  selama pandemi memaksa kita segera untuk menggunakan IT. Pandemi covid telah mengubah  model pembelajaran selama ini. Di sini  kreatifitas guru dan aktifitas siswa sangat dibutuhkan. PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh ) menjadi pilihan untuk menekan penularan Covid. Guru harus kreatif dan berinovasi serta berkreasi dalam menggunakan metode pembelajaran selama PJJ atau belajar dirumah. Biasanya buku adalah senter untuk belajar siswa, tetapi pada saat pandemi sekarang ini buku tidak hanya sebagai  salah satu senter untuk pembelajaran,  karena  selama pandemi kita menggunakan teknologi digital. Tidak dapat di pungkiri guru harus menguasai IT. 

Kita sebagai guru harus bijak mencari Alternatif yang ringan, agar PPJ dapat terlaksana dengan baik'  misalnya untuk sekedar mencek kehadiran siswa, membuat pesan teks dan gambar sekedarnya, maka kita bisa menggunakan Messenger atau WhatsApp.  Dengan alternatif ini kita dapat tetap melaksanakan PJJ tanpa membutuhkan banyak kuota. Disamping itu dengan teknologi digital, materi pelajaran tersedia sangat lengkap dan beragam jenis. Buku pelajaran sekolah, video pelajaran sekolah K13, latihan soal, komik litersi dan sistim ujian online semua dapat memenuhi kegiatan belajar mengajar  selama pandemi.

Di Masa PJJ Guru diberi keleluasaan mendisain model pembelajaran  dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal tanpa harus terbebani. Bahkan Ulangan harian dan ujian semester akan lebih praktis menggunakan sistim online. Apa lagi  Soal-soal dapat diinput sendiri olah guru. Dengan  menerapkan digitalisasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dirasa sangat praktis. Apalagi  dengan sistim ujian online sangat bermanfaat, hemat biaya kertas, hemat waktu dan tenaga, karena hasil nilai pun dapat keluar dengan cepat dan akurat. Guru dapat mempersiapan materi yang tidak membebani siswa dan lain sebagainya. Kemerdekaan belajar “ mewujudkan pendidikan yang berkwalitas, berkarakter dan mengembirakan“ agar siswa tidak bowring, bosan belajar dirumah. Slogan dari mas mentri  yaitu merdeka belajar. Ya..sepertinya pandemi  sudah merubah segalanya, bahkan sekarang siswa yang tidak mempunyai Hp android mau tidak mau harus memilikinya. Semua kalangan terpaksa harus menghadapi kondisi di masa pandemi ini, walaupun banyak kendala yang kita temui. Antara lain beberapa orang tua takut dan khwatir jika anak mereka menggunakan Hp atau tablet akan disalah gunakan untuk bermain gime  dan lainnya, untuk mengatasi agar jangan sampai terjadi, maka  kita orang tua dan guru harus bisa mengonrol dan memproteksi Hp atau tablet yang digunakan anak atau siswa yang aplikasinya hanya bisa untuk belajar. Di lain hal ada rasa ketakutkan  yaitu siswa akan boros kuota internet dan akan tambah membebani ekonomi orangtua, disamping itu belajar dirumah membuat mereka kesulitan karena keterbatasan akses internet dan teknologi yang  belum mendukung  serta tempat belajar tidak ideal membuat mereka Sulit fokus atau kosentrasi. Solusinya sebaiknya untuk kedepan sekolah harus dapat menyediakan wifi dan aplikasi yang dapat mendukung untuk mendownload, untuk menghemat pemakaian internet dan siswa bisa mengunduh lalu membawa materi kerumah tanpa butuh jaringan internet lagi dirumah dan bagi siswa  yang  kesulitan dalam akses internet terbantu. Tapi apakah kedepannya sekolah bisa menyediakannya Wifi yang cukup? Teknologi menuntut kita untuk berubah lebih maju lagi   kalau kita tidak ingin ketinggalan, maka kita  harus beradaptasi dengan perubahan. Era Digital sudah harus dirangkul dan dimanfaatkan sebaik- baiknya.