EVA HOTIMATUL FITRIYAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PR

BEST PRACTICE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Penulis: Eva Hotimatul Fitriyah, S.Pd.

Guru Bahasa inggris MTs Manbaul Ulum Manonjaya Tasikmalaya

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib untuk tingkat MTS sehingga siswa dituntut untuk mampu mempelajari dan memahaminya. Tujuan pembelajaran Bahasa Inggris adalah untuk mengembangkan kemampuan mendengar ( Listening), berbicara ( Speaking) , membaca ( Reading),dan menulis ( Writing). Kendala yang sering dialami dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah adalah pengembangan keterampilan berbicara. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa kurangnya kemampuan berbicara siswa disebabkan oleh 1. Kurangnya stimulasi dari guru, 2.Siswa memiliki kepercayaan diri yang rendah, 3.Siswa cenderung cemas ketika berkomunikasi dengan guru menggunakan bahasa inggris, 4. Metode yang guru terapkan kurang efektif untuk memancing siswa berkomunikasi

Selain itu juga dalam proses pembelajaran berbicara mata pelajaran bahasaInggris, biasanya siswa disuruh berdialog di depan kelas, disaksikan oleh teman sekelasnya yang menyebabkan siswa merasa tidak bebas, takut salah merasa kurang percaya diri sehingga pembelajaran keterampilan berbicara kurang bermakna dan tidak menyenangkan. Siswa merasa tidak percaya diri ketika ditugaskan untuk mempraktekkan Bahasa Inggris di depan kelas. Siswa merasa terbebani oleh ketentuan serta aturan yang selama ini terjadi dalam kelas, takut salah, takut mengucapkan bahasa Inggris tidak sesuai kaidahnya.

Menurut Ratini (2015) Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bahasa inggris atau communicative competence.

Untuk mengatasi kurangnya kemampuan berbicara siswa, maka salah satu upaya guru yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Praktik ini perlu dibagikan agar menjadi motivasi bagi diri saya pribadi dan memotivasi guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi siswa.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah sebagai seorang guru kita harus mampu mengidentifikasi setiap permasalahan yang terjadi dilam kelas, baik dalam memahami karakteristik siswa, penggunaan model, metode, dan media yang tepat yang dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa aktif sehingga mereka mudah memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan larae belakang tersebut, penulis mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran yaitu:

1. Kurangnya stimulasi dari guru

2. Siswa memiliki kepercayaan diri yang rendah

3. Siswa cenderung cemas ketika berkomunikasi dengan guru menggunakan bahasa inggris

4. Metode yang guru terapkan kurang efektif untuk memancing siswa berkomunikasi

C. Langkah- Langkah yang Dilakukan

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikut:

· Memilih model ,metode dan materi yang sesuai dengan karakteristk siswa, penulis melakukan ekplorasi literature dan diskusi dengan teman sejawat

· Mempersiapkan modul ajar, materi ,media dan peralatan yang mendukung proses pembelajaran .

Disini penulis menggunakan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning (PBL), media power point(ppt) dan video dan gambar

· Menggunakan metode diskusi ,tanya jawab dan presentasi untuk menciptakan interaksi aktif antar peserta didik

· Mempersiapkan sumber daya yang di perlukan diantara nya laptop, infokus , jaringan internet, LKPD, spidol, papan tulis,dan peralatan yang di butuh kan untuk presentasi kelompok.

Adapun langkah- langkah model pembelajaran PBL pada pembelajaran bahasa inggris untuk menyampaikan materi procrdure text dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara bahasa inggris peserta didik adalah sebagai berikut:

1. Pendidik melakukan pembukaan dengan salam pembuka

2. Pendidik memimpin doa untuk memulai pembelajaran

3. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.

4. Pendidik mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/ tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

5. Pendidik menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi procedure text

6. Pendidik menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang akan ditempuh

7. Peserta didik di berikan tayangan gambar dan video yang berkaitan dengan teks procedure

8. Peserta didik diminta untuk memberi tanggapan terkait gambar dan video.

9. Pendidik menyampaikan akibat yang terjadi apabila peserta didik tidak bisa teks prosedur

10. Peserta didik bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru tentang slide ppt dan tayangan video yang ditampilkan.

11. Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok menggunakan metode guessing game. Setiap kelompok akan mendapat tugas yang diberikan oleh guru berupa Lembar kerja peserta didik (LKPD)

12. Masing–masing kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasikan, membandingkan dan menganalisi social function, struktur text, dan unsur kebahasaan beberapa text procedure

13. Peserta didik menemukan informasi rinci terkait procedure text

14. Pendidik membimbing penyelidikan yg dilakukan peserta didik

15. Peserta didik diminta untuk membaca teks prosedur yang ada di LKPD

16. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi yang ada pada LKPD di depan kelas

17. Pendidik meminta peserta didik lain menanggapi hasil kelompok lain

18. Pendidik menilai ketrampilan presentasi kelompok

19. Pendidik memberi saran untuk perbaikan

20. Pendidik dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas proyek

21. Pendidik memberikan apresiasi kepada kelompok dan memberikan penguatan terhadap hasil presentasi proyek

22. Pendidik member penguatan materi secara keseluruhan yaitu tentang definisi, fungsi social, dan struktur kebahasaan procedure text

23. Membaca doa penutup

Proses penerapan model pembelajaran PBL yang kegiatannya berpusat pada peserta didik diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik sehingga peserta didik dapat memahami materi dengan baik.

Dalam praktik ini tidak lepas dari keterlibatan Dosen Pembimbing, Guru Pamong, kepala sekolah dan rekan sejawat.

D. Hasil dan Dampak

Melalui model pembelajaran PBL, penulis mendapatkan beberapa manfaat dalam menyampaikan materi procedure text diantaranya kegitan pembelajaran lebih terstuktur dan

kegiatan pembelajaran berjalan sesuai rencana dan harapan

.Dampak yg dirasakan oleh peserta didik selama proses pembelajaran, mereka lebih aktif berbicara bahasa inggris, lebih nyaman, lebih kreatif, lebih kondusif, dan tentunya cara mereka memahami materi lebih mudah.

Respon yang didapat terkait dengan strategi yang dilakukan yaitu untuk rekan guru mereka menjadi termotivasi untuk memperbaiki cara mengajarnya selama initerkait model pembelajaran yang digunakan.Sementara itu, peserta didik Peserta didik sangat antusias saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan hingga proses pembelajaran selesai.

Faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam praktik ini adalah Pengusaan guru terhadap media pemebelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pembelajaran yang sudah rancang, Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang turut membantu mempersiapkan alat dalam proses perekaman kegiatan pembelajaran, Dosen Pembimbing dan Guru Pamong sebagai fasilitator dan pemberi arahan, teman-teman mahasiswa PPG satu kelas yang saling support dan saling membantu.

E. Kesimpulan

Berdasarkan dampak darti aksi yang dilakukan serta hasil pembelajaran bahasa inggris dengan menggunakan Metode pembelajaran PBL untuk meningkarkan kemampuan berbicara peserta didik pada materi procedure Text kelas IX MtS Manbaul Ulum tahun pelajaran 2022/2023 terlihat bahwa hasilnya efektif , hal ini ditandai dengan:

1. Peserta didik lebih aktif mengikuti pelajaran

2. Peserta didik menunjukan minat belajar yang baik

3. Peserta didik senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

· Sumidah (2022).”Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Saintifik melalui Workshop di SD negeri Sumberan Semester 1 Tahun Pelajaran 2021/2022. Jurnal Riset pendidikan Indonesia.” Volume 2, No 2. Hal: 257-269

· Harmer, J. (2001). The practice of English language teaching. London/New York

· Brown, H. D. (2000). Principles of language learning and teaching (Vol. 4). New York: Longman.

· Dewi Mutiara Indah Ayu Sjafty Nursitti Maili (2017). Kreativitas Pembelajaran Bahasa Inggris Terhadap hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Jaqakarsa Jakarta Selatan.

· Deker Raharjo*, Sutji Muljani (2022). Pembelajaran Berkarakteristik Inovatif Abad 21 Pada Materi Kemandirian Karir Peserta Didik Dengan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbl) Di Smk Negeri 1 Adiwerna Tegal. Cakrawala Jurnal Pendidikan. Pp 88

· Tombang Arius Bertua Sinaga (2021). Penerapan Metode Discovery Learning untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas X.IIS.2 SMA Negeri 3 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019. : Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra 64 Vol 1. No 1. Agustus 2021. Hal. 64-73.

· Yuda Rahayu Erma Astutie (2018). Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas VII SMP Negeri I Kota Blitar Melalui Games (Kalender). JURNAL PENDIDIKAN: Riset & Konseptual. Vol. 2 No. 1. Pp 45-46

· Syaadiah Arifin1, Hamzah Puadi Ilyas2, Dwi Sloria Suharti.(2022). Peran blog dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis bahasa inggris. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.1, No.8. pp 1766-1767

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post