Tantangan ke 29

Detik detik terakhir

Berpacu dengan waktu dan kesibukan.itulah yang terjadi.Tidak ada alasan yang ada hanya satu alasan,yaitu tidak ada alasan,itu kata kata supor yang pernah singgah di telingga ku sewakti mengikuti pelatihan dengan nara sumber kondang yaitu Nanang Khosim(Naqoy).

Memang benar,kita harus kuat iman dalam menulis,rintangan dan godaan pasti datang silih berganti,dari siswa,teman atau bahkan keluarga.Bagaimana cara menepis rintangan itu,banyak cara,tetapi sering lupa...ah itu lah manusia.Berbagai motivasi sering juga ku dengar,agar tulisan kelar dan siap pada

waktunya.

Kata kata motivasi dari mas febri sering mengingatkanku.lupakan whattshap yang tak penting,,lupakan facebook,dan medasos lainnya.Naah,,sudah ku lakukan.Datanglah kini detik detik terakhir yang membuat kaki mau lari dengan langkah seribu agar cepat sampai di garis final

Oh,,Tuhan,,aku harus bertekad sukses dan dapat melahirkan buku sebagai penulis pemula.Walau tulisanku nantinya akan menjadi buku yang hanya untuk di lempar setelah membacanya.Biarkan saja,,sebagai pemula rasanya aku sudah ter masuk yang punya semangat dan lolos dari tikungan patah yang menyesatkan.maaf memuji diri sendiri karena tak ada orang yang memuji hehhe.

Aku senang melihat cover buku yang sudah tayang,Aku juga sudah tak sabar lagi,,melihat cover buku ku juga muncul di whattshap group media guru.Tetapi,,eiit,tak boleh ada tapi dan tetapi,,lanjutkan,itu yang penting.Andaikan sudah pakai kata "tapi" atau "tetapi"maka akan muncul 2M, kata mas febri yaitu malas dan menunda nunda.

Walau tidak sebagus kata kata pujangga,walau tak seindah kata mutiara,cukuplah,,untuk dibaca dan di lempar setelah tahu apa isinya.Tekadku aku sebagai penulis pemula harus punya tekad,aku harus melahirkan sebuah buku,semoga untuk berikutnya aku lebih banyak belajar bagaimana menulis yang baik,kalimat demi kalimat yang mencirikan seorang penulis,atau setidak tidaknya punya ciri khas.

Yaah demikian tantangan yang ke 29 malam ini. Selamat malam.