Eva Jelita,S.Pd

Guru Sejarah di MAN 1 Bukittinggi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Saksi Perjalanan

Saksi Perjalanan

Tantangan ke 52

Saksi Perjalanan

Perjalanan memang menyenangkan kalau dengan hati senang dan gembira.Raut wajah yang menaiki bus terlihat bahagia,,waktu sudah menunjukkan pukul 15.30..bus pariwisatapun melanju dengan kecepatan sedang,,Pemandangan dalam bus,,ibu ibu sibuk dengan hape masing masing barangkali menggabarkan ke keluarga bahwa mama atau bapak berangkat,,hati hati di rumah yaa,,,

Heeeem,kepo urusan sikit hehhehe

Senandungpun keluar dari mulut yang selama ini bersenandung hanya untuk diri sendiri .kecerian tergambar jelas,,Kejenuhan terobati ,suntuk terlepaskan,beban pikiran terlupakan,Yang ada hanya menikmati perjalanan melihat indahnya kelok sembilan,Asyiiik,,dan menyenangkan.Waktu untuk bersujudpun datang,kami berhenti di sebuah mesjid dan menunaikan kewajiban.

Melanjutkan perjalanan,,,menuju kota minyak,Disepanjang perjalanan mata di manjakan dengan pemandangan yang berliku liku.lembah dengan sungai yang mengalir dengan air berwarna kuning karena tanah di sini kelihatan tanah kuning.Berbeda dengan sungai kebanyakan yang mengalirkan air yang jernih.

Eeeit,,,ada pengamen yang naik,,turut menambah asyiknya perjalanan,dengan menyumbangkan beberapa lagu,,ada kalimat berisi pernyataan,,lebih baik mengamen dari pada pengedar narkoba. Hehhehe,, benar juga ,sumbangan suka relapun berjalan,,untuk memberi sedikit rezeki,,ya berbagi itu lebih baik.Selanjutnya bus melaju dengan kecepatan normal,dan sampailah pada persingahan kedua,,makan malam.Setelah rombongan sholat magrib di lanjutkan dinner

Dinner bersama,,,semua menyantap makanan sesuai selera masing masing sambil mengucapkan rasa syukur pada sang pencipta.Tetapi ada sesuatu yang janggal ,,,susah untuk di ceritakan,,tiada teman dalam keramaian,kesepian dalam kehiruk pikukan,,sempit dalam lapang,,,duduk sendiri,tertawa sendiri,,,yah sedih juga melihatnya,Tetapi egois bermain,,pantang surut untuk berdamai.Entahlah bak kata orang minang di hukum dek parangai,,bahkan penolakanpun dengan parangai,,boleh dikata seperti ayam masuk ke kandang bebek,,,tak tahu mau mendekat kemana, ,kasihan ya kata yang terucap hanya kasihan.Ke egoanlah yang membuat kesan seperti itu,,mudah mudahan ,perjalanan ini menjadi saksi dan pelajaran berharga untuk kita semua agar bisa merubah segala kekhilafan kita yang pernah ada yang menyebabkan orang terluka.Jangan pernah menyakiti dan menyingung perasaan sesama,manusia punya hati yang perlu di jaga.,jangan hati itu sampai terluka.

Ada makna perjalanan yang di dapat malam ini,

1.Menghilangkan penat dengan cara refresing

2.Menyadarkan akan pentingnya harga menghargai..

3.Merasa sepi dalam keramaian (bagi yang tak menikmati)

4.Manulak jo parangai.

Tantangan ke 52

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ayam.. hati hati.. nanti di patok bebek...

06 Mar
Balas

Alhamdulillah selesai tantangan ke 52

06 Mar
Balas

Buk eva pergi kemana ya?

06 Mar
Balas



search

New Post