Eva Novianti

Salam kenal saya adalah guru SD di Kabupaten Padang Pariaman, motivasi gabung dengan gurusiana ingin belajar menuliskan apa yang dirasa dan difikiran, mudah-mud...

Selengkapnya
Navigasi Web
Diam

Diam

Melihat atau mendengar dan menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan yang diharapkankan membuat adrenalinku meningkat seratus kali lipat. Kalau loss control ini lidah bisa lebih tajam dari sebuah silet. Ketika orang - orang terdekat melakukan hal-hal yang tidak disukai, selagi aku masih ngomel mereka anggap masih aman. Mereka malah was-was ketika aku diam seribu bahasa.

Senjata itu kucobakan di sekolah. Ketika kata-kata manisku tak lagi di indahkan. Dengan sedikit pengantar dan pengarahan aku mulai diam seribu bahasa. Kulihat beberapa dari mereka berbisik, entah apa yang mereka katakan. Setelah beberapa menit berlalu mereka bekerja di kelompok masing-masing dengan tenang dan serius, sesekali bertanya memecah keheningan.

Merasa bersalah juga melihat mereka seperti itu, diam, melirik diam-diam ke arahku, sesekali bola mata kami saling bertemu. Ku hampiri mereka, terharu sekaligus kagum melihat mereka, yang ketika di omeli malah ngeyel. Tetapi ketika didiamkan mereka malah nurut, ternyata diamku lebih menakutkan bagi mereka daripada omelanku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post