Habitat baru
Mei 2015, aku mulai hidup di habitat baruku, butuh adaptasi ekstra keras untuk bisa bertahan. Aku buta tentang segalanya. Kami masuk dipertengahan semester dua, menjelang tahun ajaran baru kami bagaikan suku anak dalam yang hidup berpindah-pindah.
Untuk tahun ajaran Juli-Desember 2015, aku ditugaskan di kelas V. Kesalahan pertama yang kulakukan adalah kurangnya menggali informasi. Akibatnya di awal tahun ajaran baru yang lain pada mengumpulkan kertas-kertas untuk ditandatangani, sementara aku zonk. Aku bingung, terasa hidup di dunia yang berbeda. "Ini ujian" gumamku. Ku berusaha bertanya kesana kemari, hasilnya Nihil. Ini adalah takdirku. Allah mudahkan lagi untukku, aku dapatkan yang aku butuhkan dari saudaraku di sekolah yang berbeda. Lega rasanya, ibarat suntiang (perhiasan dikepala penganten perempuan Minangkabau) dilepaskan satu persatu.
Adaptasi yang melelahkan, keteteran sana sini, ibarat anak belajar berjalan, jatuh bangkit lagi. Dulunya hanya mengampu satu mata pelajaran sekarang semuanya. Aku akan terima jika mereka tidak paham dan mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) karena itulah aku di habitat baruku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
keren menewen... lanjut
Ayyo semangat, lanjutkan ....
Makasih telah menarik ku Juju, semangat juga buat kakak nya dedek
Sammasamma kakak, Terimakasih dedek ....
Terimakasih buk
Terimakasih buk