Eva Novianti

Salam kenal saya adalah guru SD di Kabupaten Padang Pariaman, motivasi gabung dengan gurusiana ingin belajar menuliskan apa yang dirasa dan difikiran, mudah-mud...

Selengkapnya
Navigasi Web
Persahabatan
Motivator

Persahabatan

Saling menguatkan itu yang ku ingat, setelah mendaftar ulang di BAAKSI (Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Sistem Informasi) UNP aku baca pengumuman, perkuliahan dimulai tanggal 28 Agustus 2000, aku ke jurusan mendaftar mata kuliah yang akan di ambil semester ganjil, aku ketemu seseorang yang tidak disadari ternyata akan menjadi kembaran ku dari daerah berbeda. Setelah peristiwa itu aku hanya diam di rumah menunggu tanggal 28 Agustus.

Hari pertama ke kampus aku memasuki ruang labor Biologi umum semua pasang mata seakan-akan mau mengeroyokku. Aku tidak mengerti mengapa mereka menatapku seperti itu. Di salah satu sudut Laboratorium kutemukan sepasang mata yang pernah kutemui di Jurusan dulu. Aku menghampirinya, dia juga kaget setengah mati melihat ku, dia tidak menyangka aku mengambil jurusan yang sama dengannya bahkan dilokal yang sama. " Pendidikan Biologi juga?" tanyanya padaku. Kok gak pernah hadir di acara Fakultas dan Jurusan, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan HIMA (Himpunan Mahasiswa). Aku mulai memahami tatapan mereka tadi. Literasiku yang luar biasa jelek, telah membuatku kehilangan banyak informasi. Aku tidak mengikuti satupun kegiatan pengenalan kampus. Aku sudah tahu konsekuensi yang akan kuterima. Ngeri-ngeri sedap membayangkan hukuman yang kuterima karena keteledoranku.

Atis itulah nama penyelamatku dari hukumanku. Wajahnya semacam denganku. Jadi panitia tidak menyadari penyusup sepertiku. Mereka tidak tahu kalau aku tidak pernah hadir di kegiatan menjelang perkuliahan. Tiga bulan berlalu, aku merasa aman Namun, musibah itu hadir ketika mereka menemukan kami berdua, "kamu maba (mahasiswa baru) juga ya?" Suara itu bak petir menyambarku. "Iya kak", sahutku sambil menunduk. Aku di bawa ke ruangan HIMA di interogasi habis-habisan, dengan segala kata yang ku punya, akhirnya mereka memaafkan kesalahanku. Agak kurang enak hati sih tapi apa boleh buat.

Sahabatku Kembaranku, kami selalu dalam satu kelompok, satu tenda, dan satu jalan pulang. Bahkan kami pernah buat jembatan Varol, supaya jarak tempuh ke kampus jadi lebih pendek. Kembaranku selalu mengingatkan tujuanku ke Padang. Menguatkanku ketika semangat itu sudah mulai kabur. Bahkan dia ikhlaskan aku meninggalkan kampus duluan, tapi dia duluan yang dapatkan angka 18 digit di bawah namanya. Allah Maha Adil, karena inilah takdir kami.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post