"Ini benar-benar takdirku" bisikku dalam hati. Ketika menerima surat panggilan untuk mengikuti PLPG. Aku bisa dapatkan surat itu karena aku memiliki SIM (Surat Ijin Mengajar) dari Yayasan Buya Ungku Saliah. Aku mengikuti PLPG TIK dari Kemenenag November 2013. kudapatkan keluarga baru disini, tidak ada persaingan, tidak ada yang jadi jagoan dan tidak pula yang dominan,kami berjuang bersama hanya untuk kata lulus bukan yang terbaik ataupun sang juara. Kami berkegiatan dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Malamnya pun masih kami gunakan untuk berkegiatan, rata-rata istirahat setiap harinya cuma tiga jam, tapi cukuplah untuk recharge energi. Sepuluh hari kami lalui bersama, begitu banyak lukisan indah yang menghiasi hari-hari kami. Tugas segunung hanya bagaikan titik embun di pagi hari bagi kami dan hilang disapu angin. Rasa kekeluargaan itulah yang membuat semuanya jadi mudah. Desember 2013 kami dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat sebagai guru profesional di bidang TIK. Guru profesional di bidang TIK dengan Latar belakang pendidikan Biologi, bahkan aku sempat di cap sebagai "pendatang ilegal"

Sertifikat itu tidak pernah ku gunakan karena Allah berikan kejutan indah lainnya dalam takdirku sebagai "guru", aku lulus CPNS. Tidak butuh waktu lama setelah SK 100% ditangan, akupun lulus pretes PPG aku di panggil lagi untuk mengikuti PPGDJ (Program Pendidikan Guru Dalam Jabatan) periode Oktober-Desember 2018. Kudapatkan keluarga yang lebih luar biasa lagi disini, pengorbanan yang luar biasa sedikit terbayar dengan adanya mereka. Sama halnya seperti di PLPG kudapatkan rasa yang sama di PPG ini. Bertemu dengan orang-orang hebat tapi low profile. Instruktur Kabupaten, Instruktur Provinsi, Instruktur Nasional, Ahli matematika juga Ahli IPA semuanya terlihat sama. Hhmmm sungguh beruntungnya diriku. Walau disini aku juga dapat panggilan pendatang ilegal dari salah satu dosennya tidak membuatku berkecil hati dengan sebutan itu, karena begitulah adanya aku, Latar belakang Pendidikan Biologi bersertifikat pendidik TIK dan Guru Sekolah Dasar.

Semuanya indah pada waktunya, sekarang ku telah menikmati ikhtiar dan pengorbanan indahku.