Menjelang hari libur Sabtu atau Minggu, biasanya kami merencanakan untuk berkunjung ke suatu tempat. Dimasa new normal ini, kami harus selektif memilih tempat yang akan dikunjungi. Pusat keramaian seperti mall, merupakan tempat yang masih dihindari. Setelah mempertimbangkan berbagai faktor akhirnya diputuskan untuk berkunjung ke perkebunan jeruk.

Lokasi perkebunan ini letaknya di daerah Tegineneng. Dari Bandarlampung butuh waktu 1,5 jam menggunakan kendaraan pribadi. Rombongan terdiri dari beberapa keluarga. Perjalanan yang cukup menyenangkan. Pemandangan yang disuguhkan berupa hamparan sawah hijau, bendungan dan perkebunan. Ada tanaman jagung, singkong dan sayur-sayuran. Letak perkebunan ini bukan di jalan utama. Kami harus melewati perkampungan penduduk, sebelum akhirnya melewati jembatan. Untunglah jembatan yang ada cukup kokoh untuk dilewati kendaraan. Tiket masuk lumayan murah, Per orang membayar Rp 10.000,-. Pengunjung diperbolehkan makan jeruk sepuasnya. Untuk pengunjung yang ingin membawa pulang jeruk dari hasil memetik, juga diperbolehkan. Tiap kilogramnya dikenakan Rp10.000,-.

Suasana yang tidak begitu ramai, membuat nyaman kami yang berkunjung. Disediakan juga pondok-pondok untuk sekedar duduk dan bersantai. Jeruk yang ditanam adalah jenis madu. Kami juga di ajarkan memilih jeruk yang siap dipetik. Memetik jeruk langsung dari pohon merupakan pengalaman yang mengasikkan. Anak-anakpun merasa senang. Setelah lelah, kami membuka bekal makan siang yang sudah dipersiapkan dari rumah. Suasana yang akrab terjalin antar anggota keluarga. Saat akhir pekan inilah kami gunakan untuk bersilaturahmi. Setelah puas, kami segera berkemas pulang. Tentu saja dengan membawa jeruk hasil memetik sendiri.

#Tantangan Gurusiana hari ke-82