Laman website CPNS tersebut mungkin adalah yang paling sering kukunjungi setelah soal-soal di handphone-ku dan catatan dari berbagai materi. Materi TIU menjadi yang paling sering kubahas guna membunuh ketakutan gagal saat ujian. Hari berjalan seperti biasa. Sepeda motorku masih setia menemani menyinggahi setidaknya tiga tempat dalam sehari dan baru istirahat di jam 22:00 malam paling lama.

Satu persatu instansi mulai mengumumkan seleksi administrasi pelamar. Banyak yang gugur yang disertai keterangannya, banyak juga yang lulus. Setiap hari meluangkan waktu memeriksa akunku dan milik kekasih. Alhamdulillah kami berdua lulus seperti kebanyakan orang. Aku semakin menggebu memantapkan nutrisi otak mengasah pedang untuk berperang dan harus bisa menyeimbangkan dengan pekerjaan. Jadwal ujian akan segera dirilis oleh instansi masing-masing dalam waktu dekat, aku menunggu. Kini website Padang Lawas kukunjungi selalu.

Akhirnya momen itu datang, tanggal sudah ditetapkan, kartu ujian sudah dicetak, persyaratan sudah disiapkan dari jauh-jauh hari termasuk baju putihku. Aku sudah membelinya di pasar malam Sukarame dengan harga Rp. 5.000,- saja. Hahahaha namanya juga bekas. Maklumla aku sedang mengirit.

Aku berangkat pulang, kali ini kusempatkan kerumah untuk meminta restu dan doa kedua orang tua sekaligus ziarah ke makan nenek dan kakek.

Aku memutuskan berangkat sore hari ke Sibuhuan dan menginap di Kontrakan teman yang ternyata lokasinya sangat dekat, bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Jadwalku jam 13:00. Paginya sudah kusiapkan semua, sarapan pun sudah. Kusempatkan membaca sekali lagi sebelum berangkat meski masih pagi selagi teman bisa mengantarkan ke lokasi. Aku menunggu bersama banyak orang lainnya. Layar besar terpampang menunjukkan hasil para peserta ujian yang sedang berlangsung. Aku diam duduk menunggu menonton mendengarkan semua manusia disana. Satu sesi berlalu dan kemudian sesi lainnya . Aku di sesi tiga jam satu siang.

Kami diarahkan petugas dan mengambil tempat untuk mendengarkan arahan ujian. Semua diperiksa. Aku memasuki ruangan dan tempat. Ujian berlangsung, aku kewalahan di TIU tapi terus berusaha menjawab sebisa mungkin. Waktu tersisa 5 menit lagi kuyakinkan diri untuk log-out setelah memeriksa jawaban TIU sekali lagi. TWK 100- TIU 75- TKP 145 terpampang di layarku. Aku gugup kepalaku kupaksa menoleh catatan arahan petugas di papan tulis tentang nilai yang harus kami capai TWK 75- TIU 80- TKP 143. Aku tak percaya mataku lagi juga fikiranku saat itu. Ku periksa lagi dan tak terasa air mataku berhamburan dipipi. Sedih dan marah juga putus asa. Teman ujian yang lain saling berbagi informasi nilai mereka,aku diam tak menyapa. Aku buru-buru keluar meninggalkan kebingungan teman yang lain melihat nilaiku dan bertanya kenapa menangis. Mereka mengira aku lulus. Kulewati juga layar yang menampilkan namaku diperingkat ke dua, percuma tetap saja tidak lulus.

Aku kembali ke Medan melanjutkan hidup dan mengajar kesana kemari, lagi. Kekasihku pun memberi kabar ia juga tak lulus ujian tersebut. Kami pasrah melanjutkan hidup.

Kujawab telepon masuk dari kekasih sembari meninggalkan ruangan kantor, ia menyuruhku membuka dokumen yang ia kirim via Whastapp dan segera pulang malamnya karna aku masuk untuk ujian SKB meski tak melewati passing grade karna nilaiku masuk dalam 3 nilai tertinggi dari seluruh nilai peserta. Aku mengiyakan kegirangan tak percaya. Benar saja aku bisa SKB. Kulihat dua nama yang menjadi sainganku dan nilainya. Kupelajari latar belakang pendidikannya melalui social media agar bisa menyiapkan setajam apa pedang yang harus kupakai.

Memang sudah banyak tersebar tentang peraturan baru adanya perangkingan bagi pelamar yang tidak satupun lulus passing grade. Alhamduiillah diposisi yang ku lamar tak ada satupun yang passing grade hahahha. Mungkin passing grade nya ketinggian atau ilmu kami yang terlalu dangkal, entahlah yag penting aku bisa SKB namaku peringkat kedua. Namun kekasihku tak memiliki kesempatan perangkingan sebab mereka memiliki peserta lulus passing grade tapi ia tetap mendukungku, terimaksih sayang.

Aku pulang dan menyiapkan diri untuk seleksi kemampuan bidang. Kali ini aku hanya harus fokus pada dua bidang yaitu pendidikan dan bahasa Inggris, kali ini aku optimis.

Waktunya tiba , aku diantarkan kekasih ke Sibuhuan dan menginap di kos teman lagi. Aku hanya perlu berjalan tanpa diantar temanku lagi. Aku berjalan dengan semua persiapan, karna hari terik, lumayan lelah juga. Namun ada orang yang baik hati memberiku boncengan hingga ke lokasi saat itu, terimakasih.

Aku menunggu, kali ini pesertanya sedikit. Kami diarahkan berbaris didepan ruangan setelah diperiksa. Aku mash memakai baju putih seharga 5 ribu itu. Tapi tiba -tiba petugas memberi informasi bahwa jaringan sedang tidak baik jadi jadwal diundur. Aku dan yang lain memutuskan untuk solat dan mengisi perut seadanya. Ku beli pop mie karna roti dikantin habis. Dan kembali ke depan ruangan menunggu arahan.

Akhirnya kami masuk ruangan sekitar jam 3 sore dan memulai login dikomputer masing - masing. Aku heran kebingungan nomor kode login yang diberi petugas tidak bisa mengakses soal ujian. Kucoba berkali-kali sebelum bertanya dan ternyata ada 7 peserta yang lain juga mengalami hal yang sama. Kami diarahkan menunggu dan aku gugup melihat yang lain sudah menjawab soal. Sembari berdoa aku tak mau memikirkan hal buruk.

30 menit berlalu barulah petugas memberi kami kode akses yang baru dan alhamdulillah kami bisa ujian. Kujawab soal termudah dan fokus untuk yang terbaik, namun fokusku terpecah oleh suara teman yang lain yang sudah selesai dan berdesis kegirangan setelah melihat nilainya dilayar. Aku gugup. Aku fokus lagi hingga tinggal kami bertujuh terakhir diruangan. 10 menit lagi tersisa tinggal aku yang belum logout dan kuputuskan mengklik tombol selesai setelah memeriksa jawabanku. 335 muncul dilayar sebagai nilaiku, dan kucacat. Sontak petugas dibelakangku memberiku selamat dan mengulurkan tangannya. Aku heran mulai gemetar karna di SKB tak ada passing grade hanya ada nilai. Mereka memberi tahu aku pasti lulus karna nilaiku tertinggi dari semua peserta, aku tak percaya. Aku berlari mengambil tas dipenitipan lalu menuju layar ditempat tunggu. Kulihat ada namanku di peringkat ke satu. Aku tak percaya dan gemetar kedinginan. Kuraih handphoneku berusaha mengabadikan hal tersebut.

Ada panggilan tak terjawab dari kekasih yang sudah 15 kali karna sudah menunggu diparkiran. Aku berniat menelfon balik tapi tiba tiba aku melihat bang Roy teman kekasihku, mereka menanyaiku dan memberi selamat dan memberi tahu bahwa bang Hasan ada dibelakang. Kami berjumpa, ia menanyai dan seolah tak percaya dan memastikan. Kami bahagia.

Kami keluar lokasi ujian dan mencari tempat makan karna aku sudah lapar sebab pop mie tak mumpuni. Kukabari orang tua selagi menggu pesanan dan mereka memberi selamat. Aku masih belum tenang sebelum ada pengumuman resmi dan penerimaan SK. Kami pulang meski kehujanan di sepeda motor tapi bahagia dan memutuskan menginap di rumah kekasih karna sudah malam dan jalan menuju kampungku susah dan gelap. Paginya aku dijemput ayah dan kembali kerumah sebelum aku kembali ke Medan.

Aku berpamitan kepada kepala sekolah untuk mengundurkan diri, perpisahan diadakan. Aku berpamitan ke orangtua anak les privateku dan bertemu terakhir kalinya. Aku berterimakasih dan akan rindu.

Aku bersyukur atas jalan yang berliku atas cerita yang panjang atas janji Allah yang indah atas takdir tak pernah memberi tahu apapun.

Terimakasih. Asn 2018 dilantik 2019. Aku dipilih kedepan seluruh peserta untuk penyerahan SK.