Eva Septiana RA

Lahir dan menetap di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kepala Sekolah SDN Grabagan III Kec. Grabagan Kab. Tuban-Jawa Timur. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Kegiatan Sosial Berbagi Masker SDN Grabagan III

TANTANGAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH

#Tantangan Gurusiana Menulis Hari Ke-1 dan Tugas Kelas Menulis Online Sagusabu 2

oleh: Dra. Eva Septiana Rahayu, M.Pd

Dampak masa darurat karena penyebaran COVID-19 pada bidang pendidikan sangat terasa di Indonesia. Karena pandemi corona makin merebak dan meluas di tanah air, sehingga sudah lebih dari sebulan anak-anak di seluruh Indonesia belajar di rumah. Belajar daring atau online dilakukan pada jenjang PAUD sederajat, SD Sederajat, SMP sederajat dan SMA/SMK sederajat, bahkan Perguruan Tinggi. Namun apakah semua sekolah melaksanakan pembelajaran daring?

SDN Grabagan III tempat saya mengabdi sebagai kepala sekolah, termasuk di antara sekolah yang tidak bisa maksimal melaksanakan pembelajaran daring. Sekolah kami terletak di wilayah pedesaan sepanjang perbukitan kapur utara. Pekerjaan penduduk desa rata-rata petani dan buruh tani. Bisa dibayangkan kondisi sosial ekonomi anak didik kami. Anak-anak banyak yang tidak memiliki telepon selular, apalagi untuk membeli kuota internet sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari saja masih sangat pas-pasan.

Program Belajar Dari Rumah (BDR) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditayangkan TVRI, menjadi salah satu alternatif pembelajaran jarak jauh yang dipilih anak-anak untuk belajar di rumah pada masa pandemik Covid-19. Tayangan dalam program Belajar Dari Rumah, meliputi tayangan untuk pelajar yang duduk di usia PAUD sederajat, SD Sederajat, SMP sederajat dan SMA/SMK sederajat serta program keluarga dan kebudayaan. Pembelajaran Belajar Dari Rumah ini tidak mengejar target kurikulum tapi lebih menekankan kompetensi literasi dan numerasi. Sehingga walaupun diam di rumah saja anak-anak tidak ketinggalan masa belajar di sekolah. Guru dan siswa harus menyadari bahwa proses pembelajaran bisa dilakukan di manapun dan tidak harus di sekolah.

Karena tidak semua anak memiliki televisi di rumah, jadi mereka terpaksa bergabung ke rumah temannya yang mempunyai televisi. Sehingga jaga jarak atau social distancing tidak dilaksanakan, karena anak-anak malah belajar kelompok untuk melihat pembelajaran belajar dari rumah yang ditayangkan TVRI. Karena desa tempat sekolah kami berada, terpisah dari desa yang lain, maka efek pandemi corona tidak terlalu dikhawatirkan penduduk.

Secara teoritis, pendidikan yang efektif bukan hanya di sekolah, tapi pendidikan yang efektif adalah pola pendidikan yang berasal dari kolaborasi elemen guru, siswa dan orang tua. Namun teori ini akan dimentahkan dengan kondisi orang tua yang tidak pernah mengenal bangku sekolah atau hanya mengenyam tingkat pendidikan dasar dan sehari-hari sibuk bekerja di ladang. Sehingga pemahaman sebagai orang tua, kewajiban mereka hanyalah sebatas memberi kesempatan anak-anaknya untuk belajar, tanpa harus dibebani membantu di ladang. Artinya pendampingan orang tua kepada siswa selama belajar di rumah sangatlah kurang, bahkan ada yang tidak didampingi sama sekali. Guru pun sulit memantau secara daring, kegiatan siswa di rumah.

Di sisi lain ada hikmah yang dipetik dari anak-anak yang belajar di rumah terlalu lama, menjadikan para orang tua murid menyadari betapa sulitnya tugas guru untuk mengajar anak-anaknya di sekolah. Hal ini tercetus saat kami para guru mengadakan kegiatan sosial membagikan masker kepada anak-anak dan para penduduk di rumah, sekaligus memantau kegiatan anak-anak selama belajar di rumah. Para orang tua murid akhirnya memiliki empati kepada para guru terkait dengan tugas-tugasnya mendidik anak-anak di sekolah. Semoga wabah pandemi covid-19 ini segera usai, sehingga anak-anak dapat kembali belajar dan guru dapat kembali mengajar di sekolah. Aamiin.

Tuban, 16 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantaab bu.Kunjungi juga tulisan sayahttps://imamwahyudiguru.gurusiana.id/article/2020/5/beratnya-pembelajaran-dalam-pandemi-covid-19-4427304

16 May
Balas

Terima kasih kunjungannya Pak Imam Wahyudi.

16 May

Mantul bu

16 May
Balas

Terima kasih, Ibu Desilawati

16 May

Smga setlah ini trjalin kerjasama yg lebih baik antara guru dan ortu siswa ya bu.. Sukses bu..

16 May
Balas

Aamiin. Terima kasih Ibu Leni.

16 May

Keren bu Eva

16 May
Balas

Terima kasih, Ibu Ida Khamidah.Tulisan ibu juga keren. Foto profilnya belum ada ya, bu.

16 May

Keren bun

16 May
Balas

Mantap bu Eva...

17 May
Balas

Ke depan, tidak ada alasan lagi untuk anak-anak kita untuk tidak sekolah atau tidak belajar, tentunya dibarengi dengan fasilitas yang memadai.Program yang dulu bahwa setiap desa terakses internet bisa diwujudkan

16 May
Balas

Aamiin. Terima kasih, Pak Yusrin, S.Pd. Semoga harapan Bapak bisa menjadi kenyataan.

16 May

saya tertarik pada cuplikan tulisan Ibu "menjadikan para orang tua murid menyadari betapa sulitnya tugas guru untuk mengajar anak-anaknya"terus berkarya Bu

16 May
Balas

Terima kasih, Ibu Fransisca. Sukses untuk ibu ya

16 May

mantab bu

16 May
Balas

Terima kasih sudah berkunjung, Ibu Hj. Kahfi Sabariah, M.PFis. Salam santun

16 May



search

New Post