Guru yang Berwibawa itu Seperti Apa ?
Sebenarnya guru yang berwibawa itu guru yang bagaimanakah? Apakah guru yang pemarah atau guru killer dan guru yang ditakuti siswa bisa disebut guru yang berwibawa?
Bagaimanakah penampilan seorang guru yang berwibawa itu? Apakah guru yang postur tubuhnya besar, berkumis dan senyumnya begitu irit dan tatapan mata yang tajam?
Gambaran guru yang berwibawa itu dapat kita lihat dari cuplikan cerita berikut.
Bel tanda istirahat berakhir sudah berbunyi. Sebagian besar siswa sudah masuk ke kelas masing masing kecuali kelas 9.1 dan 7.3. Siswa kelas tersebut masih bergerombol dan bermain-main di depan kelas enggan masuk karena belum ada guru yang masuk ke kelas itu.
Pak Arman dan Bu Netri adalah guru piket pada hari itu. Akhirnya mereka berbagi tugas untuk mengamankan kedua kelas tersebut. Pak Arman menuju ke kelas 7.3 sedangkan Bu Netri menuju ke kelas 9.1.
Siswa kelas 9.1 yang sedang asyik bercanda dan bergerombol di depan kelas langsung menghentikan kegiatan mereka begitu melihat Bu Netri menuju ke kelas mereka. Spontan mereka beranjak masuk ke dalam kelas. Bu Netri tak perlu menghabiskan energi untuk menghardik dan memarahi mereka agar masuk ke dalam kelas. Cukup dengan kehadiran fisik dan bahasa tubuhnya para siswa sudah paham bahwa mereka sudah melakukan kesalahan yaitu masih berkeliaran di luar kelas padahal bel masuk sudah berbunyi. Bu Netri cukup mengatakan agar mereka menunggu guru mereka di dalam kelas. Begitu Bu Netri pergi tak ada siswa yang keluar kelas.
Apa yang terjadi di kelas 7.3? Kehadiran Pak Arman tak membuat para siswa berhenti bermain di luar kelas. Pak Arman dengan suara menggelegar menyuruh mereka masuk. Para siswa itu memang masuk kelas namun dengan wajah dongkol. Begitu pak Arman pergi mereka kembali keluar kelas.
Dari dua contoh di atas dapat kita lihat siapa guru yang berwibawa di hadapan siswa.
Bu Netri bisa disebut guru yang berwibawa karena Bu Netri punya kemampuan untuk menguasai dan mempengaruhi siswa. Sesuai dengan pendapat Henry Fayol, kewibawaan berarti hak memerintah dan kekuasaan untuk membuat kita dipatuhi dan ditaati.
Apa saja faktor yang mempengaruhi kewibawaan seorang guru?
Pertama, karisma. Karisma seseorang sudah diperolehnya sejak lahir, jadi sudah dari ‘sononya’. Karisma seseorang biaanya tergambar dari hal-hal yang melekat pada pribadi seseorang, seperti postur tubuh, bentuk wajah, gaya bicara, tatapan mata, sampai cara berjalan. Bahkan Clip dan Billijack dalam bukunya, mengibaratkan karisma sebagai magnet. Sebuah magnet selalu memiliki kemampuan untuk memikat, menarik, menahan dan mencengkeram dengan kuat objek yang ada didekatnya. Contoh seseorang yang mempunyai karisma yang tinggi adalah Rasulullah, abi Muhammad SAW. Fisik Rasulullah saw memiliki daya pikat dan daya pesona yang tinggi begitu juga cara beliau berjalan, berbicara dan bercanda yang sangat menawan. Kesemuanya menyimpan dan memunculkan karisma.
“Barang siapa melihatnya sepintas, ia akan tampak berwibawa. Dan barang siapa mengenal dan bergaul dengannya, niscaya ia akan menyukainya. [HR. at-Turmudzi]
Kedua, performa. Performa adalah kebiasaan yang lahir dari standar dan plan kerja yang dimiliki seorang guru. Performa ini lebih mudah dipelajari dan dibentuk karena tidak terkait dengan hal-hal yang sifatnya bawaan. Performa ini terkait dengan daya pikat seseorang dalam prestasi kerjanya. Perfora lebih enekankan pada tampilan non fisik seperti sikap tegas, cerdas, sopan, konsisten, jujur dan selalu memiliki solusi saat menghadapi masalah. Wibawa akan muncul jika hal terkait dengan performa dilakukan secara konsisten atau terus menerus sehingga performa guru semakin kuat. Guru yang mengajar dengan penuh persiapan dan percaya diri akan terlihat berwibawa di hadapan siswa dan lebih dihormati atau diesegani siswa. Jadi guru perlu embangun performanya agar semakin baik.
Bersikap galak atau pemarah belum tentu bisa membuat seorang guru menjadi berwibawa. Rasa takut dan hormat siswa hanya bersifat semu atau sementara. Galaknya seorang guru terkadang hanya untuk menutupi kekurangan atau kelemahannya. Jadi kalau kita tak bijak menrapkan kemarahan kita di hadapan siswa bisa bisa guru bukannya ditakuti atau disegani tetapi hanya akan menjadi bahan olok olok siswa di belakang kita.
Wibawa seorang guru itu lahir dari pengakuan dan penghormatan siswa secara tulus terhadap kelebihan gurunya yang terpancar dari karisma dan performa sang guru.
Seorang yang berwibawa dilukiskan oleh Allah dalam Al-Quran :“Orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata keselamatan. Mereka itulah yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesadaran mereka, dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat didalamnnya.” [QS. Al-Furqan : 63 dan 67]
*
Sumber referensi : https://mutiarhikmah.blogspot.com/2011/02/bagaimana-sosok-guru-berwibawa.html
Payakumbuh, 24 November 2020
#tantangangurusiana
#harike_315
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen buket. Terima kasih.
Mantap. Terimakasih pencerahannya Bun