eva suzana

Cikgu ini lahir di Payakumbuh pada tanggal 20 April 1969. Saat ini bertugas sebagai guru IPA di SMP Negeri 2 Kec.Harau Kab.Lima Puluh Kota Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Hal Kecil dari Seorang Rafli

Tidak semua siswa antusias dan serius menghadapi ujian. Ada saja siswa yang mengikuti ujian tanpa sepenuhnya membaca soal dan memikirkan jawabannya. Jawaban yang diisi asal saja tanpa pertimbangan dan lebih mengandalkan jawaban pada tetangga sebelah kanan, kiri, depan dan belakang. Tak terkecuai dengan Rafli. Pada hari pertama ujian saja sudah terlihat ia ogah-ogahan mengikuti. Tak seberapa dia bernteraksi dengan lembaran soal di hadapannya.

Mengukir meja atau kaki dengan cutter yang entah didapatnya dimana menjadi aktivitasnya sambil menunggu contekan dari temannya yang lain. Tentu saja aku cegah dia melakukan hal itu lebih lanjut karena kulihat kaki kursi itu tak mulus lagi. Serbuk kayu hasil kerjanya tadi teronggok di lantai. Sungguh malang nasib mobiler di kelas Rafli. Tangan tangan usil terus saja beraksi tanpa bisa dicegah. Keadaan ini mestinya perlu mendapat perhatian semua pihak di sekolah dalam mengontrol prilaku siswa di sekolah.

Begitu ditegur agar kembali fokus ke soal ujian yang baru sedikit diselesaikannya, Rafli tak menjawab namun dengan enggan mengikuti peraintahku dan kembali meraih soal dan membacanya walaupun matanya tetap tak fokus ke soal. Cuma bertahan sebentar dan kembali ia lengah. Aku segera bergerak menuju ke arahnya, melihat lembar jawaban yang masih kosong pada beberapa nomor. Begitulah Rafli memang sudah terkenal susah kalau disuruh menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

Namun ada sisi positif Rafli yang aku temui pagi itu. Begitu aku melihat seonggok sampah kikisan kayu teronggok di bawah mejanya.

"Gimana caranya agar sampah itu tak lagi ada di sana?" pancingku

"Ya, aman Buk, nanti saya bersihkan,?" janji Rafli padaku.

Setelah melalui beberapa drama pengawasan ujian yang tak asing lagi bagi guru, akhirnya selesai dan siswa mengumpulkan lembara soal ke depan dan meletakkan jawaban di atas meja masing untuk memudahkan lpenyusunan lembaran jawaban nantinya. Rafli juga sudah menghambur keluar, namun mataku menangkap onggokan kecil serbuk kayu, sampah dari aktivitas Rafli selama ujian. Aku langsung memanggil anak itu yang sosoknya masih terlihat dari balik jendela kelas.

"Ada apa Buk?" tanyanya sedikit cemas.

"Katanya tadi mau membersihkan sampah ini," aku kembali mengingatkan tanpa terlalu berharap ia mau mengerjakannya. Diluar dugaan Rafli langsung meraup sampah itu dengan tangannnya dan membuangnya ke tempat sampah. Serpihan serpihan kayu yang masih tertinggal sedikit tetap dimabil dan dibuang. Ternyata dibalik gaya malas-malasan belajar dan suka melawan ucapan guru itu ternyata Rafli punya sisi positif dalam hal sikap. Rafli ternyata siswa yang cukup bertanggung jawab.

So, tetap ada sisi positif pada diri seseorang seberapapun negatifnya dia dalam pandangan kita.

*

Payakumbuh, 6 Juni 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerita yang menarik

06 Jun
Balas



search

New Post