Dalam sebuah komunitas yang cukup besar wajar jika ada terbentuk kelompok kelompok kecil atau koloni. Misal dalam sebuah sekolah ada kelompok kelompok pertemanan yang secara tak sengaja terbentuk dengan beragam latar belakang. Mungkin karena satu mata pelajaran, mungkin karena satu frekuensi atau alasan lainnya. Namun menjadi tidak wajar jika masing masing kelompok dalam komunitas tidak saling berinteraksi dengan baik. Aapaun kelompok atau koloni yang terbentuk maka sebaiknya hubungan antar individu dslam komunitas tetap terjalin baik. Masing masing individu saling menghargai kelompoknya masing. Ada saatnya melakukan aktivitas dalam kelompok kecil namun tetap terlibat dalam aktivitas komunitas. Silakan menggunakan baju seragam yang sama, jilbab yang sama, sepatu yang sama dalam kelompok kecilnya yang penting kekompakan komunitas tetap terjalin.

Namun, akan menjadi janggal jika ada koloni yang menyisihkan diri, menghindari kontak dengan individu lain dalam komunitas, berinteraksi hanya pada saat ada kepentingan dirinya. Bahkan tetap menonjolkan identitas koloninya saat kegiatan komunitas dan membatasi komunikasi dengan anggota komunitas lainnya. Mirisnya tetap merasakan tindakannya itu sudah benar dengan prasangka prasangka dan menghubungkannya dengan fiolosofi sufi sehingga kebenaran adalah miliknya. Herannya mereka terlihat nyaman saja melakukan semua itu. Sementara anggota komunitas lain mulai merasa terganggu dan dengan sabar menunggu sikap mereka kembali normal seperti sedia kala

Mediasi sebagai salah satu jalan untuk mempersatukan tampaknya sia sia. Tak ada perubahan, mungkin karena belum terbuka dan cendrung mengalihkan masalah saat mediasi dilakukan. Selagi masih menganggap diri paling benar dan bersikap kekanakan serta tidak jujur maka kejanggalan ini sukar normal kembali. Semoga waktu masih berpihak pada kebenaran.

*

Payakumbuh, 5 Januari 2023