Pantun Sahabat
Bintang malam terang cahayanya
Dilihat para putri dari Bukit Tursina
Jika sobat datang tanpa cendera mata
Alamat ada hati yang merasa kecewa
*
Awan datang membawa hujan lebat
Belanga di halaman telah siap sedia
Saat suka jangan lupakan sahabat
Itu tandanya kamu sahabat setia
*
Tebangi pohon pokat yang sudah tua
Sekelabat saja tak perlu lama-lama
Sayangi sahabat layaknya saudara
Kadang sahabat lebih dari saudara
*
Di saat rendang tinggal sekerat
Tolong dibagi dan potong empat
Jika sahabat sedang tersesat
Ajak kembali ke jalan yang tepat
*
Rusa berlari saling bercanda
Lewat di depan sepasang merpati
Jika silaturahmi saling dijaga
Alamat persahabatan akan abadi
*
Payakumbuh, 21 Agustus 2021
#menulisdigurusiana
#harike_585
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantab
Sahabat serasa saudara. Cakep pantunnya. Sukses selalu buat Ibu Eva Suzana
TRIms supportnya Pak
Mantap sekali pantunnya, Bu. Salam kenal!
Trims supportnya Bu