Siang nan sedikit mendung tak menghalangi Lita cs untuk pergi kuliah. Setidaknya ia sudah punya payung di dalam tasnya. Aku yang baru saja dpat pesan WA urung berangkat karena bunyi pesaan dari Bu Sinta perkuliahan diundur sampai besok pagi. Tinggallah aku sendiri di tempat kos yang sudah ditinggal sebagian besar penghuninya. Sunyi yang ada terdengar sayup sayup suara televisi dari ruang tamu. Pasti Intan dan adiknya yang sedang menonton. bagi Intan yang baru saja dititipi adiknya sementara IBunya yang datang berkunjung sedang belanja di supermaket di seberang jalan. Dalam hitungan detik aku akhirnya larut dan melebur dengan keduanya.

Aku tak mau ketinggalan berebut kerupuk hasil belanja ibunya Sinta begitu dipersilakan. Apa boleh buat walau sudah mahasiswi begini namun kalau soal makanan aku sering tak fokus pada hal lain. Acara TV juga mendukung untuk ditonton sambil ngemill. Aku lirik jam di dinding, ternyata sudah satu jam lebih kami saling berintraksi. Aku mencoba melupakan kegalauaku yang masih belum mampu untuk memakai kerudung di kepalaku

Usust punya usut ternyata akan ada event pelatihan menulis yang diadakan oleh Dinas Pendidikan. Para tamu undanan...(bersambung)