Evi Dayanti,M.Psi

Seorang Guru PAUD di Kota Tebing Tinggi-Sumut, memiliki Yayasan Fathi Arrayyan, sebagai Kepala sekolah Paud dan MDTA,dan seorang Asesor PDM Sumatera Utara....

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Menghargai Privasi Anak
Pic from google

Belajar Menghargai Privasi Anak

////

Menurut kamus besar KBBI arti privasi itu adalah kebebasan, keleluasaan pribadi . Privasi adalah hak asasi manusia yang mendasari kebebasan berpikir dan berekspresi serta kebebasan dari diskriminasi. Privasi membantu menetapkan batasan untuk membatasi siapa yang memiliki akses pada diri kita, tempat dan hal-hal lainnya serta komunikasi dan informasi. Pengertian lain mengatakan bahwa privasi adalah hak untuk dibiarkan sendiri, atau bebas dari gangguan-gangguan.

Kemaren saya dan anak gadisku yang berusia 15 tahun yang sekarang duduk di kelas X SMAN, kami berdua berdiskusi masalah privasi. Saat ia masih kecil ia sering terbuka dan senang berbagi cerita kepada saya dan sampai sekarang ia juga masih terbuka tapi untuk urusana HP ia agak sedikit rahasia walau dari awal saya memberikan HP, ia harus membagi password pada saya dan ini merupahkan kesepakatan kami berdua. Sebagai gadis remaja yang dalam masa pubertas akan tumbuh menjadi gadis dewasa tentunya memiliki konflik serta dunianya sendiri yang mungkin ia tak ingin melibatkan orang tua didalamnya.

Saya menyadari memberikan ruang pribadi serta menghargai privasi anak merupahkan sebuah bentuk kepercayaan orang tua terhadap anak, apalagi ketika anak menuju usia remaja. Anak pasti ingin dianggap telah dewasa dan bisa bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan. Dengan memberikan mereka privasi,orang tua berarti memberikan mereka ruang untuk belajar mandiri dan membangun rasa percaya diri mereka.

Hal yang sangat pahami juga bahwa seandainya saya melanggar privasi anak bisa-bisa anak saya akan beranggap bahwa orang tua tidak menaruh kepercayaan kepada dirinya secara penuh.Ini akan berdampak buruk terhadap rasa percaya diri anak terhadap orang tuanya. Bisa-bisa akan menimbulkan konflik antara anak dan orang tua, wah…kalau bisa jangan sampai ya. Lantas, apa alasan orang tua untuk penting menghargai privasi anak yah. Dari beberapa diskusi dan reperensi yang saya baca orang tua harus menghargai privasi anak dan sebagai contoh yang bisa diterapkan itu antara lain :

1. Biarkan anak memiliki zona pribadi, Saat anak memiliki kamar pribadinya dan menyendiri dalam kamar mungkin ia butuh diri sendiri tanpa gangguan orang lain, ia bisa berekspresi bernyanyi sambil bercermin atau berbicara tanpa ada rasa khawatir orang lain akan mengintipnya. Atau saat anak senang berbicara lewat telepon dengan temannya tanpa harus mencampuri percakapan dengan teman-temannya. Anak saya suka sekali nobar dan VC bareng degan teman-temannya, saya memberikan ruang sendiri buat anak saya mengekspresikan dirinya.

2. Berdiskusi soal batasan untuk kebebasan dan privasi, meskipun diberi kebebasan orang tua tetap harus mendiskusikan dengan anak tentang batasan dari kata “bebas” artinya saat anak akan mengambil keputusan maka butuh persetujuan dari kedua orang tua. Sebagai contoh saat anak mengajak temannya utuk menginap dirumah harus minta persetujan orang tua, begitu juga sebaliknya.

3. Tetap pantau anak, tapi jangan kepo, sebagai orang tua kita pasti pengen tahu apa yang dilakukan mereka diluar saat bersama teman-temannya.Tapi jangan sampai orang tua melewati batas mengorek-ngorek barang pribadi seperti membaca buku harian atau chat anak pada teman-temannya. Maka bangunlah hubungan yang sehat dengan mengajak anak untuk berdiskusi dalam percakapan panjang sebab masa remaja anak suka membicarakan dirinya sendiri dan suka didengarkan.

4. Hormati keputusan anak, anak tentu memiliki selera yang berbeda dengan orang tuanya,baik itu dalam soal makanan , music, gaya pakaian, dekorasi kamar dan masih banyak yang lainnya. Nah sebagai orang tua hindari memaksa preferensi orang tua pada anak hal ini membuat privasi anak terganggung bisa-bisa akan menimbulkan konflik antara anak dan orang tua.

Nah inilah 4 hal yang penting kita pahami sebagai orang tua yang memiliki gadis remaja, terutama untuk saya yang akan terus belajar memahami privasi anak dan sebagai orang tua terus membimbing mereka agar tidak melakukan kesalahan, Karena biasanya remaja terlalu cepat mengambil keputusan tanpa memikirkan konsekuensinya yang harus dihadapi setelahnya. Apalagi untuk urusan pendidikan orang tua harus selalu memantau perkembangan akademik anak. Dan semoga kita bisa selalu menjadi sahabat bagi anak.

///

My home_14/02/2022

Dikutif dari beberapa sumber_brainacademy.id

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren karyanya lanjutkan, Barokallah

14 Feb
Balas

Sangat2 menginspirasi bun. Luar biasa

14 Feb
Balas

Keren bunda, sangat bijak sebagai orangtua

14 Feb
Balas

Betul sekali minimal saling memahami kondisi anak yang sudah beranjak dewasa ya bun

14 Feb
Balas

Terima kasih parentingnya, Bu Evi. Masa remaja, masa yang tak mudah bagi kita untuk mendampingi anak-anak. Kita harus banyak belajar dan memahami mereka. Salam sehat dan sukses selalu, Ibu.

14 Feb
Balas

Keren sekali tayanyannya, mantap, sehat dan sukses selalu Bu Evi

14 Feb
Balas

Sangat mencerahkan dan informatif bangat. sehat selalu bunda Evi Dayanti.

14 Feb
Balas

Keren menewen bunda, sangat menginspirasi. Semoga sukses dan sehat selalu bersama keluarga tercinta bunda Evi

14 Feb
Balas



search

New Post