Evi Nursari

Ibu dari 2 anak dengan profesi sebagai guru di Al Azhar Syifa Budi Cibubur Cileungsi. Menulis adalah hal yang menyenangkan saat mulut tak sanggup mengungkapkan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cuvukila Kurtapenyo (Tantangan hari ke-4 #TantanganGurusiana)

Cuvukila Kurtapenyo (Tantangan hari ke-4 #TantanganGurusiana)

Sebuah ikatan persahabatan yang didasari keikhlasan.

Pernah suatu senja kita berbincang tentang malam. Malam itu tenang kataku. Tapi kau bilang malam itu ramai. Yang lain bilang malam itu indah. Ada yang bilang malam itu gelap. Kita memang tak sama dalam menilai.

Aku menutup, kau membuka. Aku tersipu, kau merekah. Aku marah, kau tertawa. Begitulah kita, selalu berbeda. Tapi perbedaan kita tak pernah menyurutkan rasa rindu. Rindu akan kejayaan masa lalu, rindu akan potret kelam masa putih-biru, rindu akan kebodohan masa kelabu, rindu akan semua tentang kita.

Kita memang berbeda satu sama lain, tapi kita dipertemukan oleh sebuah sekolah yang teramat istimewa untuk dilupakan. Sebuah sekolah dengan keriuhan merdunya suara katak dan jengkrik yang senantiasa menyambut setiap pagi. Sebuah sekolah dengan gugusan ruang dan bangku yang teramat indah hingga kita tak tega untuk selalu duduk tenang didalamnya.

Kita dipersatukan oleh sebuah sekolah dengan jajaran guru-guru yang selalu rindu bertatap muka. Hingga tak jarang salah satu diantara kita menjadi langganan tetap untuk bersua dengan guru BK. Sebuah sekolah yang memiliki pohon rindang di atas bukit cinta. Bukit yang senantiasa memanggil kita untuk berkumpul di sana ketimbang berada di kelas.

Inilah kita yang diikat oleh sebuah sekolah dengan kantin yang menyajikan hidangan ternikmat. Yang senantiasa menjadi buruan kita saat bel istirahat berbunyi. Bahkan tak jarang, diam-diam kita memesan dan manyantap hidangan kantin meski bel istirahat belum berbunyi.

Ya, inilah kita yang selalu beriringan kemana pun kaki melangkah. Yang saling menjaga satu sama lain karena rasa sayang.

Sayang, waktu kebersamaan kita teramat singkat. Kita harus merelakan kebersamaan itu ditelan kelulusan. Kelulusan yang mendorong kita untuk beralih ke masa putih-abu.

Tapi masa putih-biru kita tetap menjadi masa terindah. Masa yang selalu kita rindukan, masa yang begitu erat mengikat persahabatan kita. Inilah kita, meski telah berada di masa yang berbeda tapi kita tetap sahabat. Dalam cawan dunia maya kita bertemu dan tetap berbincang. Tanpa mengenal hari dan waktu, perbincangan kita selalu hangat. Begitu hangatnya hingga kita selalu dan selalu ingin berjumpa.

Ya inilah kita, Cuvukila Kurtapenyo, yang sering amnesia bareng bahwa kita bukan lagi anak putih-biru. Kita yang selalu bahagia dengan "perenjoyan duniawi x36" . Kita yang selalu tertawa barsama, bersedih bersama, tanpa rasa malu, tanpa jaim, tanpa baper, tanpa lupa saling mengingatkan satu sama lain saat ada yang tersesat.

Terima kasih atas persahabatan yang tulus dan indah ini. Terima kasih Cuvukila Curtapenyo x36.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post