Kognisi Sosial & Fisika (Tantangan Hari Ke-3 #TantanganGurusiana)
Salah satu pendidikan yang diajarkan dalam jenjang pendidikan di Indonesia adalah Fisika. Fisika merupakan bagian dari ilmu sains yang mempelajari fenomena dan gejala-gejala alam pada benda-benda mati secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah.
Pada hakikatnya, pembelajaran fisika adalah proses menciptakan kondisi dan peluang agar siswa dapat mengkontruksi pengetahuan, keterampilan proses dan sikap ilmiahnya. Pembelajaran fisika berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan dan orang lain yang harus mencakup aspek pengetahuan, aspek proses, dan aspek sikap secara utuh.
Aspek sikap secara utuh dapat meningkatkan hasil belajar fisika dalam pembelajaran kooperatif siswa. Dalam pembelajaran kooperatif ini, siswa kelompok atas akan menjadi tutor siswa kelompok bawah. Melalui pembelajaran ini, siswa akan lebih termotivasi dan lebih memahami materi pelajaran.
Selain dapat meningkatkan hasil belajar fisika, pada proses pembelajaran ini juga ternyata siswa belajar untuk mengimplementasikan kognisi sosial. Kognisi sosial adalah tata cara kita menginterpretasi, menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi tentang dunia sosial (Baron & Byme, 2003).
Dalam kognisi sosial, siswa akan belajar bagaimana memahami cara berpikir dirinya sendiri dalam memahami lingkungan agar mampu berfungsi secara adaptif. Dalam hal ini siswa akan belajar memproses informasi yang didapatkannya untuk kemudian ditularkan kepada kelompok sebayanya dengan mengadaptasikan cara dirinya berpikir kepada teman sebayanya.
Skema kognisi sosial terdiri atas tiga tahapan proses dasar, antara lain (1) Attention, pada tahapan ini siswa akan menyaring informasi yang didapatnya, (2) Enconding, pada tahapan ini siswa akan memasukkan dan menyimpan informasi yang didapatkan untuk disimpan dalam ingatan jangka panjang, dan (3) Retrieval, pada tahapan ini siswa akan memgeluarkan kembali informasi yang telah dia simpan lalu membandingkan informasi yang konsisten dang informasi yang tidak konsisten.
Dengan mengimplementasikan kognisi sosial dalam pembelajaran fisika, maka secara tidak langsung ada beberapa kemampuan yang siswa dapatkan disamping berkembangnya kemampuan kognisi pelajaran fisika itu sendiri. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam mengenai tiga amalan yang tidak akan terputus pahalanya, salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar