Lelap Berujung Remedial (Tantangan hari ke-1 #TantanganGurusiana)
Lelah. Rasanya tak ada yang dapat melukiskan rasa saat itu, kecuali lelah. Bukan pekerjaannya yang membuatku lelah. Bukan karena naik-turun tangga berkali-kali dari lantai satu ke lantai teratas gedung sekolahan yang membuatku lelah. Bukan karena harus mengajarkan materi yang butuh konsentrasi tinggi yang membuatku lelah. Bukan berbagai aktivitas fisik yang membuatku lelah. Karena aku sudah terbiasa melakukan berbagai aktivitas fisik. Bahkan kadang aku merasa sehari hanya 24 jam itu masih kurang.
Lelah, karena melibatkan emosional. Ya, aktivitas yang melibatkan emosional memang lebih melelahkan dibanding dengan aktivitas fisik. Mungkin karena aku kurang bersyukur, sehingga bukan hikmah yang aku dapatkan tapi lelah yang mendera.
Lewat magrib aku baru sampai di rumah. Bersih diri, mendengarkan cerita seru kegiatan fieldtrip si sulung di sekolahnya dan sholat akhirnya membuatku lebih rileks, rileks, dan semakin rileks. Hingga aku tak kuasa menahan rasa kantuk. Biarlah aku tidur sejenak, nanti begitu suami sampai rumah aku pasti akan terbangun, pikirku.
Dengan rasa percaya diri sebelum tengah malam pasti akan terbangun, dan melanjutkan beberapa rencana yang sudah aku susun. Alarm tak ku pasang.
Hingga sepertiga malam, aku terperanjat. Kulihat anak dan suamiku sedang tertidur lelap. Dan, ya Allah aku ketiduran lama. Aku baru sadar, belum menulis di blog gurusiana. Terlewat sehari sama artinya aku harus mengulang lagi dari awal. Ya, dari awal karena memang seperti itu salah satu peraturan dari tantangan gurusiana kali ini.
Menyesal? Tentu tidak. Tidak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi. Berapa pun kuatnya aku menyesal, semua tak akan kembali lagi seperti semula.
Alhamdulillah, aku hanya bisa bersyukur. Bersyukur malam ini bisa tertidur dengan lelap sebagai pengganti beberapa malam sebelumnya. Alhamdulillah, meski hanya beberapa jam tapi malam ini pikiranku tidak dipenuhi dengan berbagai rencana yang sudah aku susun. Alhamdulillah, dengan memulai lagi tantangan gurusiana dari awal artinya aku dapat menulis lebih banyak lagi. Alhamdulillah, masih ada waktu untuk memenuhi tantangan dari gurusiana.
Alhamdulillah, rasa syukur yang paling dalam adalah aku masih terbangun. Entah apa yang akan terjadi jika tidurku ternyata menjadi tidur panjang.
Alhamdulillah, aku masih bisa bersyukur.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar