Lupa berakhir banjir (Tantangan Hari ke-1 #TantanganGurusiana)
Sore ini rencananya aku akan pergi ke toko kain lagi. Karena kemarin salah perhitungan jadi kain yang aku beli kurang sedikit saja. Agak-agak gimana gitu ya kalau pas kita potong kainnya ternyata kurang hanya beberapa cm saja. Tapi mau bagaimana lagi, demi kepuasan pelanggan dan rencana menyelesaikan pesanan baju, jadi aku harus pergi.
Tiba-tiba hujan turun sangat deras. Aku bergegas memeriksa void, alhamdulillah tidak bocor. Padahal biasanya hujan kecil saja pasti akan ada air yg menetes karena ada sedikit lubang diantara genting kaca yang terlewat di silt oleh tukang. Merasa aman, aku segera menuju tempat jahit untuk segera menyelesaikan baju.
Ya Allah, kenapa ada air yang mengalir ke arah ruang tamu? Aku segera memindahkan semua barang-barang yang tergeletak di lantai. Air mengalir sangat cepat dan banyak, aku menjadi sedikit emosi. Ini kedua kalinya air masuk ke dalam rumah saat hujan deras bukan karena banjir seperti yang terjadi pada umumnya. Karena rumahku 1 m lebih tinggi dari jalanan jadi tidak mungkin kebanjiran. Lagipula jalanan depan rumahku pun lebih tinggi dibanding yang lain, jadi tak pernah ada air menggenang.
5 tahun yang lalu air masuk lewat dinding kamar gara-gara ujung genting tetangga sebelah rumahku menempel ke tembok kamar dan tidak dilapisi anti bocor. Jadi lama kelamaan tembok rumahku tidak kuat lagi menahan air. Saat kejadian itu, suami sedang tidak ada di rumah. Bisa dibanyangkan bagaimana bingung dan sibuknya aku memindahkan barang-barang yang tertata di lantai sekaligus menahan air agar tidak mengalir ke banyak tempat.
Kali ini kejadian lagi air masuk melalui saluran air dari kamar mandi. Setinggi apapun air yang mengalir di drainase luar seharusnya tidak masuk ke dalam rumah. Tapi kenapa ini air mengalir sangat banyak keluar dari saluran air? Dan sekali lagi terjadi air masuk ke dalam rumah saat tidak ada suami. Pontang-panting aku memindahkan semua barang yang tergeletak di lantai.
Segera ku telpon suami, tidak diangkat. Kucoba lagi beberapa kali, akhirnya suami menjawab telponku.
"Kalau air masuknya melalui saluran berarti air dari atas yang disalurkan ke sana bund. Kemarin ayah lupa mencabut penutup di pembuangan luar, kayanya dah kotor banget jadi airnya kurang lancar ngalirnya."
Ya Allah, karena lupa akhirnya di dalam rumah kebanjiran dan aku harus menyiapkan tenaga lebih untuk membersihkan dan merapikan kembali barang-barang... Sendirian... Rasanya pengen nangis.
Ya Allah, baru segini saja aku sudah emosional, bagaimana dengan mereka yang kebanjiran beberapa pekan yang lalu?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar