Tantangan hari ke 104

#tantanganGurusiana

#menulis365hari

Mayat Pemuda Penghafal Al-Qur'an

Ini kisah mayat yang ditemukan di depan sebuah mesjid di Aceh pasca tsunami. Semua mata menyaksikan betapa dahsyatnya tragedi tsunami yang terjadi di Aceh. Mayat-mayat bergelimpangan setelah gempa berkekuatan 9,3 Skala Richter yang berpotensi tsunami terjadi. Rumah-rumah hancur lebur di amuk air laut yang naik ke darat setinggi 30 meter bahkan di Lhoknga 51 meter tinggi nya. Rumah dan bangunan hancur termasuk rumah saya. Rata dengan tanah. Tak seorang pun orang Aceh yang tidak menangis waktu itu. Bahkan dunia juga berduka. Harta benda hilang sirna yang tinggal hanya amalan yang dibawa

Kisah ini adalah tentang seorang Pemuda. Setelah ditemukan didepan mesjid, dengan mayat-mayat lain dikuburkan dalam satu liang yang sama di depan mesjid pula. Sampai kemudian bantuan datang dengan jumlah yang berlimpah dari seluruh dunia. Di lakukan rekonstruksi dan rehabilitasi di Aceh termasuk kuburan-kuburan di depan mesjid digali dan dipindahkan ke pemakaman umum.

Termasuk kuburan si pemuda yang ditemukan di depan mesjid itu. Semua mayat di dalamnya sudah hancur dan tidak dikenali kecuali satu mayat. Mayat seorang pemuda. Dapat dikenali dengan baik sekali. Wajah, tubuh dan anggota badan lainnya utuh. Pemuda tersebut seperti tidur saja. Penggali kubur itu kemudian bertanya-tanya dengan sesamanya. Siapa pemuda itu? Ternyata diantara mereka ada yang mengenalinya. Pemuda itu adalah penghafal Al-Qur'an. Kesehariannya hidupnya senang berlama-lama di mesjid dan meninggalnya pun akhirnya di mesjid. Masya Allah..

Sungguh, di dunia para penghafal Al-qur'an, Allah muliakan. Di alam kubur juga demikian. Janji Allah pasti benar. Di akhirat nanti, Allah masukkan para penghafal Al-Qur'an beserta ayah ibu dan keluarga nya ke dalam Surga. Bahkan kehormatan bagi ayah ibu yang anaknya penghafal Al-Qur'an mendapatkan kemuliaan di pakaikan mahkota dari surga. Masya Allah. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan. Mengapa masih malas menghafal Al-Qur'an padahal beribu-ribu kenikmatan diberikan baik di dunia, di alam kubur dan di akhirat nanti.