EwulansAbda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bintang di tangan anak-anak kita

"Abang tu dapat bintang ditangannya ma, kakak gak dapat.. Apa kakak gak pinter ma?"

Sepenggal pertanyaan dari seorang anak perempuan yg belum lagi 4 tahun usianya kepada sang bunda..

Belum lama berselang, dialog berikut juga terjadi antara anak-beranak lainnya. Seorang putri berusia lebih 4 tahunan dgn sang bunda, katanya; "mi, sayang sekali si A dan si B gak dapat bintang, karena gak bisa jawab pertanyaan ibu guru.. Malah dibilang cemen, tapi si A dan si B gak sedih mi, biasa2 saja, kk yang sedih liat si A dan si B."

Hmmf tak ayal, bintang di tangan anak2 kita adalah fenomena!

Dua kali terjadi di kasya, dua kali di gugat anak2 cerdas.. :-) Ya, bgm tdk cerdas? Yang satu mengingatkan kita bahwa semua anak itu cerdas, yg satunya kaya empati terhadap kawannya, bukankah ini sebuah kecerdasan juga? :-)

Bintang di tangan anak2 kita (menggambar bentuk bintang di tangan si anak, sebagai bentuk pujian/nilai karena si anak bisa menjawab pertanyaan ataupun di anggap pintar/cerdas oleh sang guru).. Kami mengerti awalnya mungkin hal ini berlaku karena guru ingin menyenangkan si anak, memberikan apresiasi atas prestasinya..-memberikan jawaban tepat- tapi mungkin ketepatan dan kepantasannya (pemberian bintang) perlu kita pertimbangkan..

#kejadian pertama

Seperti kebanyakan sekolah, kami terkadang juga menerima guru yang sdh berpengalaman di sklh lain, pembekalan di kasya, budaya dan ke-khas-an kdccs sudah diberikan. Tapi ala bisa karena biasa, bukan hal mudah menghapus kebiasaan. Dan kamipun kecolongan..

Ketika waku berkegiatan selesai, dan anak2 (pulang) siang sdg menunggu jemputan, anak2 (pulang) sore menunggu jadwal tidur siang, biasanya mmg ibu guru memberikan kegiatan alternatif misalnya membacakan buku, menonton dvd pendidikan atau film anak..dan kali ini di isi oleh ibu guru yang hari itu baru bbrpa minggu bergabung dgn kdccs dengan memberi pertanyaan2 yg harus di jawab si anak..(kami mengapresiasi niat awal sang guru yg sbtlnya baik, untuk melihat sejauh mana pengetahuan anak2-tapi lagi2 niat baik dgn cara salah, tentu memberikan hasil yg salah..)

Hari itu si guru ingin mengetes sejauh mana pengetahuan anak ttg sholat, sehingga memberikan pertanyaan berapa rakaat sholat subuh, dzuhur, dst.. Dan anak2 yg bisa mnjawab pertanyaan tsb mendpt gambar bintang di tangan mereka, dan kebetulan ada dua anak laki2 yg tdk bisa menjawab sama sekali, diberikan acungan jempol terbalik dengan kata2 "cemen."

Astaghfirullah... Kami sangat terkejut ketika mendengar ini..Ini bukan kami, ini bukan KDCCS, tapi tidak bisa kami pungkiri bahwa ini terjadi di Kdccs, mau membela diri; -yaaaa maklum gurunya masih baru.. -kami sdh memberikan pembekalan budaya dan prinsip dasar kdccs, tapi mungkin blm tercerna semua..

-gurunya pernah berpengalaman di sekolah lain..- yuppp, berpuluh pembelaan bisa kami berikan, tapi kami tdk bisa mengelak bahwa hal ini terjadi di kdccs, di tempat kami, di area yang menjadi tanggung jawab kami, -yaaa..

Jadi kami akui bahwa kami bersalah, dan insyaAllah tdk akan terulang kedepannya..

Bagi kami anak2 tahu bilangan rakaat sholat itu bukan goal, tapi anak2 paham bahwa sholat itu wajib, dan anak2 mulai di biasakan dan di pahamkan ttg bacaan dan gerakan sholat itu adalah goal kami.

Jadi ketika sang bunda yg mendapat protes dari putrinya, kemudian sang bunda mengatakan ini kpd kami; "Kan walaupun si kk hafal jumlah raka'at sholat belum tentu menjamin si kk rajin sholat, dan belum tentu juga si A dan B yg di bilang cemen itu gak ngerti atau gak tau kan bu?" Pertanyaan dan pernyataan bunda tsb kami amini..

Ya! Hafal berapa jumlah rakaat sholat tentu perlu, tapi bukan itu esensinya-yang penting anak paham bahwa sholat itu sebuah kewajiban yang indah untuk setiap muslim..dan mulai terbiasa dgn bacaan dan gerakannya, itu esensi pentingnya..

Lagi pula si A dan si B yang di bilang cemen tsb, kami ketahui bagaimana tingkat pemahaman dan karakteristiknya, insyaAllah sebenarnya mereka paham ttg bilangan rukun sholat, hanya saja karakteristik si A dan si B bukan anak yang akan frontal menjawab pertanyaan..

Nah kembali ke soal kepantasan pemberian bintang, apakah anak yg tdk bs menjawab pertanyaan bu guru adalah anak2 bodoh? Anak cemen? Tentu tidak bukan? Apalagi karakteristik anak beragam.. Seperti kita orang dewasa, tdk semua mampu bicara di depan umum, tidak semua juga mampu menulis..

Betapa adilnya Allah memberikan setiap pribadi dengan potensinya masing2..

Nah2 konon lagi jika kita bicara kecenderungan belajar anak, ada yang visual, audio bahkan kinestetik.. Jadi apakah adil jika label 'cemen' kita berikan kpd anak2 yg tdk mampu menjawab? Apakah adil kita memberikan bintang pada yg kita anggap layak mendapatkannya?sementara pemberian bintang itu dgn tolak ukur yg sama, tanpa melihat satu-satu anak..

#kejadian kedua

Sebagai tempat penitipan anak, kdccs memang menerima anak2 yang paginya bersekolah di tempat lain, siangnya lanjut dititip di tempat kami, ada yang cuma sampai siang, ada yg sampai sore..

Dan setiap kebijakan pasti ada ketidak sempurnaanya, tapi di sinilah anak2 (dan kami yg notabene org dewasa) belajar, belajar bagaimana menyatukan langkah dgn teman2 kecil yg pagi nya bersekolah di tempat yg berbeda, ya beda budaya, beda prinsip, beda nilai2.. Mungkin terjadi..

Kami tdk bicara benar dan salah, saya rasa setiap lembaga mmg punya alasan sendiri dalam menetapkan standar nilai2 yg berlaku di lembaga tsb, dan kami bukan dalam posisi yg berhak untuk menyalahkan..

Dan kejadian ini terjadi, seorang abang yang paginya bersekolah di TK lain, datang dengan tangan penuh bintang, dan salah satu teman di kasya menggugat apakah dirinya tdk cukup pintar sehingga kami tdk pernah memberikan bintang.. Dan Alhamdulillah hal ini bisa kami atasi bersama, memberikan pemahaman kepada teman2 kecil ttg nilai2 yg kami percayai.. Dan tentu bekerja sama dgn para orang tua yg baik hati juga ibu2 guru cerdas yg langsung merespon hal ini..

Semoga tidak ada lagi teman kecil yg bersedih karena tidak mendapat bintang di tangannya.. Karena sbg org dewasa, pernahkah kita berpikir bagaimana perasaan si kakak yg bertanya apakah dia tidak pintar karena tdk mendapatkan bintang? Perasaan anak2 lain yg melihat kawannya mendapat bintang sementara dirinya tidak.. Pernahkah?

Di kdccs kami tidak pernah membudayakan hal2 seperti itu.. Apresiasi kami kepada anak biasanya kami berikan ketika anak2 menunjukkan sikap dan karakter yg baik, contoh; mau berbagi, mau bergiliran, mau berempati, mau menunggu, dll..

Dan apresiasi itu kami berikan dalam bentuk acung jempol, dan biasanya ketika kami memberikan apresiasi tsb, kami juga aware trhdp anak di sekeliling anak yg kami acungi jempol, contoh;

Ketika ada kawan yg membawa makanan kecil dari rumah dan mau berbagi, maka kami bilang, "wah hebat Anda mau berbagi.." (sambil acung jempol) kemudian kami ikuti dengan kalimat; "Andi, Andu,Ande, Ando juga hebat, mau bersabar ya menunggu Anda membagi kuenya."

Sepele! Tapi buat anak itu besar!

tidak ada hati yang terluka, tidak ada anak yg mendapat jatah pujian paling banyak (sekalipun dia membawa kue).. Dan yang penting semua mendapat bintang, bahkan membawanya pulang.. Bintang2 yg terwakili dgn senyum ibu guru, bintang2 yg terwakili dengan lambaian jempol, bintang2 yg terwakili dgn kerukunan atas kesetaraan mereka..

Ya, semua anak berhak dapat bintang, karena semua anak adalah bintang..

*Di tulis dengan cinta untuk teman2 kecil para bintang di kdccs, ibu guru dan para orang tua yg selalu siap jadi suluh untuk para bintang kita..:,-)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

bener bu, anakku dirumah selalu di kasih bintang .....

21 Nov
Balas

Iya bu, semoga anak2 kita semua mendapatkan bintang ya.. Trmksh udah mampir... :)

21 Nov



search

New Post